Surabaya (ANTARA News) - Hasil sementara pemeriksaan dengan alat uji kebohongan (lie detector) terhadap tersangka Verry Idham Henryansah alias Ryan (34) yang membunuh 11 orang di Jombang dan Jakarta, menyimpulkan tersangka tidak berbohong, tetapi masih ada yang ditutupinya (disembunyikan). "Jawaban Ryan sudah bagus, tapi masih didalami, karena masih ada yang ditutup-tutupi," kata Kepala Labfor Polri Cabang Surabaya, Kombes Pol Bambang W Suprapto, di sela-sela peresmian Laboratorium DNA Forensik bantuan pemerintah AS di Mapolda Jatim, Rabu. Menurut dia, sesuatu yang masih ditutupi Ryan itu akan dikuak melalui pemeriksaan uji kebohongan terhadap ayah, ibu, dan kakak Ryan yang dimulai Rabu (6/8) siang, kemudian hasilnya akan dicek ulang kepada Ryan. "Ryan sendiri masih dibutuhkan penyidik di Jakarta, karena itu tersangka dibawa ke Jakarta pada Rabu (6/8) pukul 09.10 WIB. Kalau sudah ya akan kita periksa lagi," katanya. Oleh karena itu, katanya, Sodikun (ayah Ryan) mulai diperiksa dengan lie detector, seusai peresmian Laboratorium Forensik DNA Cabang Surabaya yang dilakukan Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja dan dihadiri Konsul Jenderal AS di Surabaya Carryn McClelland. "Ayah Ryan sebenarnya hendak diperiksa Selasa (5/8), tapi tampaknya masih capek setelah diperiksa penyidik (Reserse Kriminal Polda Jatim), karena itu diperiksa setelah peresmian Laboratorium Forensik DNA," katanya. Tentang pemeriksaan uji kebohongan terhadap Ryan, ia mengatakan tersangka sudah dua kali menjalani uji kebohongan, yakni 10 pertanyaan pada Senin (4/8) dan 20 pertanyaan pada Selasa (5/8), kemudian pemeriksaan uji kebohongan lagi menunggu hasil pengujian dengan lie detector untuk orang tuanya. "Yang jelas, uji kebohongan terhadap Ryan selama dua hari bertujuan untuk mengetahui, apakah Ryan yang membunuh semua korban, apakah ada orang lain yang terlibat, apakah motivasinya, dan sebagainya," katanya. Namun, ia berjanji akan menyampaikan hasil uji kebohongan untuk Ryan dan orang tuanya setelah semuanya usai. Tersangka Ryan diketahui membunuh 11 orang, yakni Aril Somba Sitanggang (Malang, Jatim), Vincentius Yudhi Priono (Wonogiri, Jateng), dan Guruh Setio Pramono (Nganjuk, Jatim). Ketiganya sudah diserahkan ke keluarga masing-masing. Selain itu, Graddy (Jakarta/marga Tambunan, Manado), Agustinus alias Wawan (28/Jombang), Muhammad Akhsoni alias Soni (29), Zainal Abidin alias Zeki (21/Jombang), Nanik Hidayati (23/Jombang) dengan anaknya Silvia Ramadani Putri (3/Jombang), dan Mr X (30). Sebelumnya, Ryan membunuh dan memutilasi teman dekatnya Heri Santoso hingga tujuh potongan di Depok, kemudian dibuang di Jalan Kebagusan, Jakarta, dan terungkap pada 12 Juli 2008. Kasus mutilasi itu akhirnya mengarah ke pembunuhan di Jombang. (*)

Copyright © ANTARA 2008