Moskow (ANTARA) - Kremlin pada Kamis sore mengatakan pihaknya berharap mendapat informasi dari Turki setelah Ankara sepakat dengan Amerika Serikat menghentikan serangannya di Suriah selama lima hari, menurut laporan Kantor Berita RIA.

Turki pada Kamis sepakat menghentikan operasi militernya di Suriah untuk membiarkan pasukan Kurdi mundur dari "zona aman" Ankara. Kesepakatan itu dipuji oleh pemerintahan Trump sebagai kemenangan penuh.

"Kami berharap menerima informasi dari Turki," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang dikutip RIA.

Presiden Turki Tayyip Erdogan dijadwalkan menggelar pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin soal Suriah pada Selasa depan di Rusia selatan.

Polisi militer Rusia dan tentara Suriah bergegas berebut kendali sejumlah wilayah di Suriah timur laut, yang sebelumnya dikuasai oleh Kurdi. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik pasukan AS dari daerah itu, yang mendorong Kurdi mencapai kesepakatan dengan Damaskus.

Sumber: Reuters
Baca juga: Suara tembakan terdengar di Suriah sehari pascakesepakatan Turki-AS
Baca juga: Erdogan: Turki takkan mundur dari kesepakatan rudal S-400 buatan Rusia
Baca juga: Turki, Rusia tandatangani kesepakatan operasi udara di Suriah

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019