Sanur, Bali (ANTARA News) - Sejumlah wisatawan mancanegara dan warga masyarakat Sanur melepas 95 tukik atau anak penyu di Pantai Sanur, Bali, Kamis. Pelepasan tukik yang menetas pekan lalu di sekitar pantai berpasir putih tersebut merupakan rangkaian kegiatan Sanur Village Festival (SFV) ke-3 yang berlangsung hingga 10 Agustus 2008. Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Ardika yang didampingi Ketua SVF, IB Sidharta Putra serta wisatawan asing beramai-ramai melepas anak penyu tersebut. "Pelepasan satwa langka itu merupakan wujud pelestarian lingkungan yang kini keberadaannya telah dilindungi undang-undang," kata Sidharta Putra. Tukik-tukik ini berasal dari penyu yang bertelur di sepanjang garis Pantai Sanur, yang biasanya jumlahnya puluhan ribu. Akibat ekosistem di sekitar lokasi yang biasa dijadikan tempat bertelur satwa langka itu mengalami perubahan, baik karena faktor alam maupun manusia, penyu itu kini jarang ditemukan telurnya. Namun demikian, masyarakat Sanur kini terus berupaya menggalakkan konservasi dan pelestarian lingkungan, termasuk pelepasan tukik guna menepis anggapan dunia luar tentang pembantaian penyu oleh masyarakat Pulau Dewata. "Kami sengaja melakukan pelepasan tukik pada saat kegiatan ini, yang juga diikuti dan disaksikan oleh para wisatawan. Sehingga sesampai di negaranya diharapkan dapat menceritakan kondisi yang sebenarnya terkait pelestarian penyu di Bali," kata Sidharta Putra.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008