Mataram (ANTARA) - Dua pelajar SMAN 1 Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Syarifah Fatimah Nissatuljannah SB (Nisa) dan Muhammad Farid Andika (Farid) meraih juara 1
di Bidang Matematika Sains dan Teknologi, pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia tahun 2019.

Pendamping dari SMA 1 Sumbawa itu, Erna Dewi, di Mataram, Sabtu, mengatakan pencapaian dua pelajar SMA 1 Sumbawa ini dimulai dari pengajuan proposal penelitian di bulan April 2019. Keduanya mengusung penelitian berjudul "NOWS (Natural Oil/Water Separator), pembersih tumpahan minyak di air berbahan serat biduri (Calostropis Gigantea L)".

"Pada awal seleksi, tak kurang dari 6000 proposal yang masuk bersama proposal Nissa dan Farid. Setelah diseleksi, proposal dari siswa SMA 1 Sumbawa ini masuk di antara 4000 proposal yang dapat dilanjutkan ke tahap riset. Lalu keduanya pun mulai melakukan riset," ujarnya.

Setelah riset selesai, peneliti mengirimkan laporan hasil penelitian dan log book atau catatan proses penelitian.

"Dari 1200 laporan yang diterima penyelenggara, siswa kami terpilih sebagai salah satu dari 106 finalis nasional, atau salah satu dari 49 finalis di bidang Matematika Sains dan Teknologi," ujar Dewi.

Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara asal Bengkulu sambangi Korem 162/WB

Baca juga: Peserta Siswa Mengenal Nusantara NTT galang dana peduli NTB


Menurutnya, dalam proses, ​​setiap finalis harus membuat video profil yang diunggah ke Youtube. Kemudian, melakukan pameran. Dan pada tahap akhir, finalis melakukan presentasi di hadapan dewan juri. Mereka adalah para pakar dari berbagai lembaga dan kampus ternama.

"Setelah melalui perjuangan yang cukup berat, seluruh proses itu akhirnya terbayar. Nissa dan Farid akhirnya terpilih menjadi juara 1 dan meraih medali emas di ajang tersebut," katanya.

Kepala SMA 1 Sumbawa, Masuji Mando mengaku amat sangat bangga dengan prestasi yang diraih anak didiknya. Apalagi, prestasi ini diraih setelah bersaing dengan para pelajar se-Indonesia.

"Takdir Allah. Ini diraih berkat kerja keras dari siswa, bapak ibu guru, dan orang tua. Mereka berusaha dengan keras, melakukan simulasi dan lain sebagainya. Saya hanya memfasilitasi mereka berangkat dan pembinaan," ujar Masuji.

Masuji juga mengapresiasi dukungan Gubernur NTB dalam upaya membangun prestasi anak didiknya. Menurutnya, kebijakan dana BOS, bersama Peraturan Gubernur yang memperbolehkan mereka memungut BPP dari orang tua siswa, sangat membantu mengembangkan bakat dan potensi anak didik.

"Perolehan hasil ini tidak terlepas dari proses intra dan ekstrakurikuler sekolah, yang dikhususkan pada pembinaan KIR siswa," katanya.

Prestasi ini juga bukan kali pertama diraih oleh Syarifah Fatimah Nissatuljannah SB. Tahun 2018, Syarifah bersama tiga rekannya, Nadia Safira, Lauhul Afiat Kahfi dari SMA Negeri 1 Sumbawa Besar dan Andrian dari SMK Negeri 3 Sumbawa Besar juga membuat NTB bangga.

Mereka mewakili Indonesia pada ajang Lomba Penelitian South Easth Asia Matematic Education Organization (SEAMEO), di Jakarta. Lomba tersebut diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bekerja dengan Lembaga Pendidikan Asia Tenggara.

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat menerima Syarifah dan rekan-rekannya, mengemukakan harapannya agar prestasi semacam ini bisa dijadikan inspirasi bagi para pemuda dan pendidik di NTB.

Gubernur berharap seluruh sekolah di NTB ini dapat berpacu, meningkatkan prestasi sehingga siswa NTB yang memiliki kemampuan dan prestasi hebat dapat diikutkan di berbagai lomba di tingkat dunia.

"Kepala sekolah harus mampu menemukan bibit unggul untuk berprestasi di NTB ini," ujar Gubernur di hadapan kepala sekolah dan pembina siswa tersebut.*


 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019