Jakarta (ANTARA) - Sejumlah panser Anoa disiagakan di sekitar Gedung Parlemen di Senayan, Jakarta, menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Minggu siang.

Kendaraan taktis milik TNI tersebut ditempatkan di sejumlah titik pengamanan di kawasan Gedung Parlemen.

Satu unit di Jalan Gelora dekat perduaan Jalan Palmerah Timur. Anoa diparkirkan di belakang barikade blok pembatas jalan dan kawat duri.

Lokasi berikutnya di Jalan Gelora depan Jalan Asia-Afrika. Selanjutnya di bawah jalan layang Ladokgi dan di depan Resto Pulau Dua tak jauh dari gerbang masuk Gedung DPR/DPD/MPR RI.

Baca juga: Jalan depan DPR/MPR steril dari kendaraan bermotor dan warga
Baca juga: Pelantikan presiden, ini informasi pengalihan rute Transjakarta


Menurut seorang anggota TNI yang sedang berpatroli di Jalan Gatot Subroto, total ada 10 panser Anoa yang disiagakan di sekitar Gedung Parlemen.

"Total ada 10 unit semuanya, di sebar di sejumlah titik," kata anggota tersebut.

Anoa merupakan kendaraan militer lapis baja yang dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama panser.
Panser Anoa disiagakan di sejumlah titik di seputar Gedung Parlemen Senayan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Minggu siang (20/10/2019).(ANTARA/Laily Rahmawaty)

Menurut anggota tersebut, pengamanan di seputar Gedung Parlemen sesuai Prosedur Standar Operasional (SOP) pengamanan presiden dan tamu negara (VVIP) melibatkan TNI seluruh matra dan Polri serta Paspampres.

Per jam 11.40 WIB situasi di Jalan Gatot Subroto menuju Gedung Parlemen masih steril dari kendaraan bermotor, pedagang dan juga warga.

Tapi kendaraan masih bisa melintas di jalan tol dalam kota arah Slipi. Petugas hanya mempersilahkan kendaraan khusus tamu keluar tol untuk masuk ke pintu utama Gedung Parlemen.
Baca juga: Situasi Jakarta kondusif menjelang pelantikan presiden
Baca juga: Pelantikan presiden, Stasiun Tanah Abang-Palmerah tidak beroperasi
Baca juga: Pelantikan presiden, MRT tutup layanan Stasiun Benhil

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019