Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah alat indeks standar pencemar udara (ISPU) yang tersebar di Kota Pekanbaru, Riau, tiba-tiba tidak berfungsi justru di saat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mulai menyelimuti daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan pantuan ANTARA di Pekanbaru, Jumat, dua alat ISPU yang terpasang tidak berfungsi. Kondisi tersebut dapat dilihat di perempatan Jln. Tuanku Tambussai-Arengka dan Jln. Jenderal Sudirman. "Kemarin masih berfungsi, entah kenapa hari ini tiba-tiba rusak," kata seorang kondektur bus kota yang sedang menunggu penumpang di perempatan Jln. Tuanku Tambussai-Arengka. Kondisi tersebut sangat disayangkan karena warga tidak bisa melihat kondisi kualitas udara meski kabut asap menyelimuti daerah tersebut sejak pagi hari. Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan (Bapedal) Daerah Riau, Lukman Abbas mengatakan, kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru kemungkinan besar ada kiriman dari provinsi tetangga. Pasalnya, lanjut Lukman, satelit NOAA Badan Meteorolgi dan Geofisika (BMG) Pekanbaru pada Kamis lalu (7/8) hanya mendeteksi ada satu titik api di Riau. "Kemungkinan itu karena kiriman dari Jambi dan Sumatera Barat karena pantuan BMG banyak titik api di provinsi tersebut," katanya. Namun, ketika disinggung mengenai kerusakan peralatan ISPU ia memilih tidak berkomentar meski ia mengakui pengadaan alat itu adalah kerjasama Bappedal dan Pemerintah Kota Pekanbaru. "Itu urusan pemerintah kota," katanya. Kabut asap mulai menyelimuti Pekanbaru sejak Jumat pagi dan mengganggu sejumlah penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Kepala Divisi Operasional Bandara SSK II Edi Widodo mengatakan, jarak pandang pada pagi hari hanya sekitar 500 meter. Akibatnya, dua pesawat dari maskapai Mandala dan Lion Air tujuan Jakarta terpaksa menunda (delay) keberangkatan mereka sekitar 45 menit. Tebalnya kabut asap dinilai cukup mengganggu penerbangan di Bandara SSK II pada pagi hari, baik dari Pekanbaru maupun dari daerah lain. Ia mengatakan, satu pesawat Air Asia dari Jakarta tujuan Pekanbaru terpaksa berputar-putar di udara karena pertimbangan keselamatan. Menurut Edi, pesawat tersebut berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06:30 WIB dan seharusnya sudah landing pada 08:00 WIB. Namun, karena landasan Bandara SSK II masih diselimuti kabut asap, pilot pesawat tersebut memilih menunda pendaratan hingga jarak pandang kembali normal sekitar pukul 10:00 WIB.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008