Jakarta (ANTARA) - Pimpinan MPR mengatakan reformasi birokrasi sebagai penopang keberhasilan pembangunan selama lima tahun terakhir telah berada pada jalur yang tepat.

"Penataan tata kelola secara bertahap telah ditempuh melalui implementasi e-government yang terintegrasi," kata Ketua MPR, Bambang Soesatyo, dalam sidang paripurna dengan agenda tunggal pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Gedung Parlemen, Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan penyediaan akses dan informasi publik bagi masyarakat, perluasan tata kelola pemerintahan yang bersifat terbuka dan setara antarpemangku kepentingan serta tata kelola yang berbasis teknologi, informasi dan komunikasi telah mengarah pada perubahan mental untuk mewujudkan sumber daya aparatur yang melayani.

Internalisasi untuk birokrasi, katanya, berkomitmen pada nilai publik dan berorientasi kepada warga. Cara pikir yang out of the box dan berwawasan global dan inklusif juga diharapkan mampu mendukung perubahan.

Juga baca: Presiden ucapkan terima kasih kepada JK

Juga baca: Pelantikan Presiden, Jokowi ingin RI tidak terjebak rutinitas-monoton

Juga baca: Presiden nyatakan penyederhanaan birokrasi harus terus dilakukan

Dengan berbagai modal dan capaian di bidang pemantapan mental ideologi bangsa, politik, dan ekonomi serta tata kelola pemerintahan yang ada juga diharapkan dapat semakin meningkatkan kesetiaan kepada bangsa.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengambil sumpah jabatan di Gedung DPR/MPR dengan disaksikan oleh sekitar 17 kepala negara yang hadir dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih tersebut.

Acara pelantikan juga dihadiri Pesiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden keenam Indonesia, Susilo Yudhoyono, yang didampingi mantan Wakil Presiden, Boediono.

Juga hadir Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang adalah mantan pesaing Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019. 

Pewarta: Katriana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019