Tadi malam (Minggu malam), Ibu Gubernur langsung menanyakan ke Wali Kota Batu menanyakan kondisi terkini dan jumlah pengungsi
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap membantu percepatan pemulihan usai bencana angin kencang yang terjadi di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

"Pemprov Jatim bekerja sama dengan Pemkot Batu untuk penanganan pengungsi secara cepat di kantong atau pos-pos pengungsian," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Aries Agung Paewai ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin.

Baca juga: Satu tewas dan seribuan warga Kota Batu mengungsi akibat angin kencang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, kata dia, juga akan menuju lokasi bencana pada Senin siang untuk melihat langsung kondisi pascabencana sekaligus menuju pos-pos pengungsian memastikan keadaan para pengungsi.

"Tadi malam (Minggu malam), Ibu Gubernur langsung menanyakan ke Wali Kota Batu menanyakan kondisi terkini dan jumlah pengungsi," ucapnya.

Baca juga: Papan reklame besar roboh tertiup angin kencang di Batu

Selain itu, kata dia, Gubernur juga meminta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim untuk segera melakukan langkah-langkah memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh pengungsi di beberapa titik lokasi serta berkoordinasi dengan Pemkot setempat.

Sebelumnya, seorang meninggal dunia dan seribuan warga yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, harus mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah tersebut sejak Sabtu (19/10).

Ada tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Sasmito mengatakan hingga saat ini tercatat ada kurang lebih sebanyak 1.216 pengungsi.

Berdasarkan data BPBD Kota Batu, titik pengungsian terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Wali Kota Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo dan SDN 1 Punten.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019