Pagi ini mata uang kuat Asia yen, dolar Hong Kong dan dolar Singapura dibuka menguat terhadap US dolar yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan bergerak menguat pasca pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 Minggu (20/10).

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin, mengatakan, usai pelantikan presiden, rupiah diprediksi menguat seiring dengan positifnya mata uang Asia.

"Pagi ini mata uang kuat Asia yen, dolar Hong Kong dan dolar Singapura dibuka menguat terhadap US dolar yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini," ujar Lana.

Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 17 poin, kian dekati Rp14.100

Dalam pidato perdananya, Presiden Jokowi menyampaikan lima tahapan besar yang menjadi perhatiannya dalam periode kedua kepemimpinannya, yaitu pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, penyederhanaan kendala regulasi termasuk akan menerbitkan dua undang-undang besar, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Kelima tahapan ini sebagai upaya meraih cita-cita di tahun 2045 dengan pendapatan per kapita mencapai Rp320 juta, dengan Produk Domestik Bruto Nominal mencapai 7 triliun dolar AS, menjadi lima besar ekonomi dunia, dengan kemiskinan mendekati nol persen.

Dari eksternal, ekonomi China tumbuh 6 persen pada Kuartal III-2019, melambat dari 6,2 persen pada Kuartal II-2019, dan 6,4 persen pada Kuartal I- 2019. Kinerja tersebut dibawah ekspektasi konsensus 6,1 persen, dan terendah sejak Kuartal I-1992.

Perlambatan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya efek perang dagang AS-China selama 15 bulan terakhir, melemahnya permintaan global, dan kekawatiran terhadap pinjaman yang off-balance- sheet" oleh pemerintah lokal.

"Diperkirakan ekonomi China masih akan melambat jika perang dagang dengan AS berlanjut. Kendati demikian perlambatan ekonomi China ini dianggap sedang menuju ‘new normal’," kata Lana.

Lana memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp14.120 per dolar AS sampai Rp14.140 per dolar AS.

Pada pukul 10.01 WIB, rupiah menguat 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp14.128 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.148 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.132 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.140 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah akhir pekan menguat ditengah koreksi mata uang Asia
Baca juga: Rupiah akhir pekan diperkirakan apresiasi


Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019