Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo resmi dilantik sebagai orang nomor satu di Indonesia pada Minggu, 20 Oktober 2019 untuk masa tugas 2019-2024.

Kurang dari satu hari setelah dilantik, Senin (21/10) sekitar pukul 10.00 WIB, Jokowi memanggil sejumlah nama yang akan duduk dalam susunan kabinetnya.

Salah satu yang hadir ke Istana Kepresidenan untuk menemui Presiden Jokowi adalah Erick Thohir. Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Erick tiba sekitar pukul 11.15 WIB.

Meski begitu, belum diketahui jabatan menteri yang akan ditempati oleh Erick Thohir, karena kepastian nama yang akan duduk sebagai menteri Kabinet Kerja Jilid II diperkirakan akan diumumkan Presiden Jokowi pada Rabu (23/10).

Usai menjalani sesi interview dengan Presiden Jokowi, Erick menyampaikan bahwa dirinya ditanya seputar masalah-masalah perekonomian di mana salah satu topiknya mengenai perang dagang yang saat ini melanda dunia.

Erick Thohir seorang pengusaha kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970. Erick juga dikenal sebagai pendiri Mahaka Group yang bergerak dalam bisnis media dan entertainment.

Erick meraih gelar sarjananya dari Glendale University, Amerika Serikat, kemudian lulus program master untuk Bisnis Administrasi dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat pada tahun 1993.

Keterlibatan Erick dalam bisnis media terlihat dari rekam jejaknya yang terlibat di beberapa perusahaan antara lain Jak TV, Gen FM, Delta FM dan Female Radio.

Erick Thohir juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi Kamar Dagang Industri (KADIN).

Di luar media, Erick sempat merambah bisnis olahraga dengan menjadi pemilik klub Inter Milan yang berlaga di Liga Serie A Italia bersama Massimo Moratti pada tahun 2013.

Selain klub sepak bola, dia juga dikenal sebagai orang Asia pertama yang memiliki tim basket NBA yakni Philadelphia 76ers di Amerika Serikat.

Kecintaan di bidang olahraga juga mengantarkan menjadi Ketua Umum PERBASI periode 2006-2010, dan kemudian pernah didaulat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia selama dua kali.

Yang cukup fenomenal, Erick Thohir juga dikenal sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committe (INASGOC), badan yang sukses mengelola perhelatan Asia Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 2018.

Baca juga: Wishnutama dan Erick Thohir tiba di istana kepresidenan
Baca juga: Wishnutama diminta Jokowi tingkatkan kemampuan kreatif dan devisa


Ketua tim sukses Jokowi-Ma'ruf

Setelah sukses memimpin penyelenggaraan Asian Games 2018, Erick Thohir kemudian diberi kepercayaan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.

Selama menjadi Ketua TKN, dia dan kubunya terus berupaya mematangkan kampanye Joko Widodo - Ma'ruf Amin untuk meraih kursi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, mulai dari kampanye hingga debat.

Sebagai Ketua TKN diembannya dengan baik, dengan keberhasilannya mengantarkan Jokowi-Ma'ruf meraih kursi presiden dan wakil presiden untuk periode 2019-2024.

Hasilnya, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memenangkan Pemilihan Presiden dan Wapres 2019, mengalahkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Jokowi dan Ma'ruf meraih 85.607.362 suara atau 55,5 persen suara sah dibandingkan Prabowo dan Sandi yang mendapatkan 68.650.239 suara atau 45,5 persen.

Dukung fokus Presiden Jokowi

Saat dirinya menjabat sebagai Ketua TKN, Erick Thohir pernah menyampaikan bahwa calon Presiden Joko Widodo fokus pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Menurut dia, berbagai pembangunan direncanakan dan dikerjakan, tidak terkecuali dengan pembangunan infrastruktur, tidak hanya jalan raya, baik jalan tol maupun non tol, namun juga ada bandara, pelabuhan, bendungan hingga sarana lainnya.

Namun harus diakui di era kepemimpinan Joko Widodo lah pembangunan infratsruktur khususnya jalan sangat terasa, jalan Tol Trans Jawa mulai terwujud, Tol Trans Sumatera kini sedang dalam pengerjaan dan sebagian sudah operasional, tidak terkecuali akses jalan menuju Kota Bandung Barat ini, kata Erick.

Pengamat Komunikasi dan Politik Nasional Dr. Emrus Sihombing mengatakan, Erick Thohir berpotensi untuk mengisi kursi menteri kabinet kerja Presiden terpilih Joko Widodo jilid II dari kalangan profesional.

Menurut dia, Erick Thohir orang yang kompeten dan memiliki integritas tinggi namun bukan sosok yang ambisius, dan bisa jadi Erick tidak terlalu menginginkan kursi menteri.

Sedangkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menyebutkan bahwa Erick Thohir merupakan sala satu nama yang cukup potensial mengisi jatah kursi menteri dari kalangannya profesional.

Namanya tentu diperhitungkan setelah berhasil mengantarkan Jokowi menjadi pemenang Pemilu Presiden 2019.

Erick Thohir sendiri pernah menanggapi survei yang beredar mengenai potensi dirinya akan berpartisipasi dalam kabinet pemerintah kedepan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Kepala Staf Kepresidenan, hingga Menteri Perdagangan.

Dia mengatakan posisi jabatan itu perlu diisi oleh tokoh dengan latar belakang profesional. Erick pun menegaskan bahwa penunjukkan jabatan menteri adalah sepenuhnya hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

Erick Thohir juga berharap agar sejumlah tokoh yang akan dipilih Presiden untuk mengisi kabinet pemerintahan kedepan memiliki rekam jejak yang baik.

"Saya selalu bilang siapa pun yang terpilih, saya berharap orang-orang yang berkeringat kemarin, dan yang penting punya track record yang baik," ucap Erick.

Persoalan yang dihadapi oleh negara salah satunya adalah sektor ekonomi ditengah perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat.

Pemilik Mahaka Group itu mengatakan dibutuhkan kerja sama yang erat antara menteri yang nantinya terpilih dalam memperkuat perekonomian Indonesia.
Baca juga: Erick tanggapi survei sebagai KSP atau KEIN
 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019