Jakarta (ANTARA) - Keluarga nyentrik Addams alias The Addams Family terus berevolusi sejak diciptakan kartunis Amerika Charles Addams pada 1938. Komik yang mengisahkan keluarga yang ditakuti orang-orang karena nyeleneh dan berbeda dari standar masyarakat di sekitarnya ini sudah diadaptasi dalam berbagai bentuk.

Pada 1960-an hingga tiga dekade kemudian pasangan Gomez - Morticia yang dikaruniai buah hati bernama Wednesday, gadis pucat pemurung, dan Pugsley, bocah tambun penuh energi- hadir dalam bentuk serial televisi. Kehidupan mereka yang abnormal bersama pelayan yang wujudnya seperti Frankenstein dan asisten berupa tangan berlanjut dalam film live action yang tayang pada awal 1990-an.

Versi terbaru "The Addams Family" tahun ini dibuat dalam format animasi tiga dimensi dengan gambar dan cerita yang disesuaikan dengan kehidupan modern.

Alkisah, Gomez dan Morticia yang baru menikah terpaksa melarikan diri karena warga di sekitar tidak menyukai keberadaan keluarga mereka yang dianggap aneh.

Pasangan nyeleneh itu akhirnya menemukan tempat yang aman dan nyaman untuk berkeluarga, sebuah bangunan bekas rumah sakit jiwa menyeramkan yang berada di puncak bukit.

Di tengah jalan, mereka bertemu dengan penghuni rumah sakit jiwa yang melarikan diri, Lurch, sesosok mirip monster Frankenstein, yang langsung dijadikan pelayan mereka.

Di rumah idaman itu, di mana Lurch tiap hari harus menyebarkan debu agar rumah semakin kotor, Wednesday dan Pugsley lahir. Terkungkung di dalam rumah selama 13 tahun, Wednesday mulai penasaran atas apa yang ada di luar pagar rumahnya.
 
Salah satu cuplikan dalam film animasi The Addams Family. ANTARA/Metro Goldwyn Mayer Pictures.


Suatu ketika, sebuah perumahan dibangun di bawah bukit. Proses pembangunan kompleks yang dipromosikan besar-besaran oleh Margaux, seorang pembawa acara televisi, itu menyebabkan perubahan pada lingkungan, membuat kabut yang menyelubungi rumah keluarga Addams menghilang. Keberadaan mereka yang selama ini tak diketahui orang jadi terungkap.

"The Addams Family" dibintangi pengisi suara yang terkenal, sebut saja Oscar Isaac sebagai Gomez, Charlize Theron sebagai Morticia, Chloe Moretz sebagai Wednesday dan Finn Wolfhard "Stranger Things" sebagai Pugsley.

Film berdurasi 87 menit ini ringan dan menghibur, terutama pada adegan-adegan kehidupan "normal" keluarga nyeleneh ini. Wednesday dibangunkan oleh ranting pohon yang bisa bergerak, di mana tempat tidurnya "didekorasi" dengan alat hukum pancung.

Sementara Pugsley senang bermain-main dengan benda-benda berbahaya yang dengan senang hati ia lemparkan kepada ayah dan pamannya, Fester (Nick Kroll), yang sering jadi target keisengan para pamannya.

Normal itu relatif, itulah salah satu pesan yang disampaikan oleh film ini. Bagi orang awam, keluarga Wednesday itu aneh. Sebaliknya, orang-orang yang terlihat "normal" justru dianggap aneh oleh keluarga Addams.

Dari apa yang disaksikan Wednesday, setiap orang punya sisi aneh yang mungkin tersembunyi sehingga tidak ada alasan untuk mengucilkan keluarganya hanya karena dicap abnormal.

Perbedaan bukan hal yang harus ditakuti, tapi dihormati. Siapa pun bisa hidup berdampingan asal mereka menjunjung toleransi, termasuk bila berhadapan dengan keluarga Addams.

Baca juga: Film animasi Korea "The Underdog" diekspor juga ke Indonesia
Baca juga: Disney ungkap rahasia koneksi antar film animasinya
Baca juga: "Zootopia" raih penghargaan Film Animasi Terbaik Oscar

 

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019