Palangka Raya (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin diminta lebih memerhatikan daerah dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat nasional ke depannya, salah satunya dengan memberikan kesempatan putra-putri terbaik Kalteng menjadi seorang menteri, kata Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail, Selasa. 

"Saya secara pribadi mengharapkan, adanya putra-putri terbaik daerah asal Kalteng bisa dipercaya menjabat sebagai menteri maupun jabatan strategis lainnya di tingkat nasional," katanya di Palangka Raya.

Baca juga: Pengamat: Jokowi sedang menciptakan rekonsiliasi

Habib menegaskan, Kalteng sebenarnya memiliki banyak tokoh yang layak untuk dijadikan sebagai seorang menteri maupun pejabat lainnya di tingkat nasional, mulai dari tokoh akademisi, tokoh politik hingga tokoh masyarakat.

Hanya saja para tokoh yang ada di Kalteng masih terbilang minim publikasi di tingkat nasional, seperti yang didapat para tokoh dari daerah lainnya. Hingga pada akhirnya tokoh asal Kalteng kurang populer dan kurang dikenal.

"Kita berharap kan boleh ya. Agar ke depan pemerintah pusat, dalam hal ini yaitu presiden dan wakil presiden bisa memerhatikannya. Yang jelas tokoh asal Kalteng banyak yang mampu," ungkap dia.

Baca juga: Profesor LIPI: Komposisi menteri jangan menafikan aspirasi publik

Jika ada putra terbaik daerah asal Kalteng yang diberi kesempatan menjabat sebagai menteri maupun jabatan strategis lainnya di tingkat nasional, tentu hal itu merupakan suatu penghormatan, kebanggaan dan capaian luar biasa bagi daerah.

Untuk itu Habib tak henti-hentinya, mengajak seluruh warga Kalteng mempromosikan ragam keunggulan yang dimiliki daerah kepada publik khususnya di tingkat nasional. Mulai dari para tokohnya, hingga keanekaragaman budaya dan lainnya.

"Kalau saya, dalam setiap kesempatan pada agenda-agenda nasional atau luar daerah, pastinya selalu mengenakan pakaian maupun perlengkapan lainnya yang menunjukkan identitas Kalteng," ujar dia.

 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019