Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyelenggarakan rapat tertutup dengan delapan perusahaan digital yang bergerak diberbagai bidang.

"Dalam projek ini, perusahaan-perusahaan digital kami undang untuk bertemu dengan unit-unit di Pemprov, untuk mendiskusikan masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh masyarakat dan solusi-solusi yang diberikan oleh pemerintah," kata Anies yang ditemui usai rapat di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Dengan menggandeng delapan perusahaan digital yang terdiri dari Nodeflux, Botika, DuitHape, Grab, Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Gojek, kata Anies, tujuannya adalah untuk membuat agar pelayanan dari Pemprov DKI Jakarta kepada warga bisa lebih efisien.

"Tujuannya agar warga bisa lebih dimudahkan dalam segala aspek dari aspek misalnya situasi kegentingan sampai urusan pendidikan, kesehatan, perizinan, pajak dan lain-lain," ucapnya.

Diskusi yang ke depannya akan dilanjutkan dengan kolaborasi, Anies mencontohkan kolaborasi antara perusahaan digital dengan Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) sehingga memiliki kemampuan mendeteksi plat nomor kendaraan untuk mendapatkan informasi pajaknya hingga lokasinya.

"Kemudian juga ada yang terkait dengan rumah sakit, informasi tentang fasilitas rumah sakit se-Jakarta, dimana yang masih ada kamar kosong, dimana yang penuh tapi dalam satu sistem informasi sehingga ketika ada orang yang membutuhkan kegentingan itu dibawa ke tempat yang juga sesuai. Ini contoh-contoh aja, banyak yang di diskusikan yang tadi," ucap Anies.

Selain itu, lanjut Anies, kolaborasi juga akan menjangkau semua golongan, tak terkecuali penyandang disabilitas dalam persoalan akses transportasi umum Transjakarta yang saat ini dilayani 20 mobil khusus, namun belum sepenuhnya dapat melayani seluruh penyandang disabilitas.

"Karena itulah tadi kita diskusi juga gimana kita kolaborasi. Di mana penjemputannya, justru digunakan startup-startup ini sampai ke TransJakarta. Lalu seterusnya TransJakarta. Karena terintegrasi, maka TransJakarta nanti yang membereskan biayanya, jadi solusinya itu tidak selalu dari Pemprov DKI, tapi solusinya ada pula dari seperti startup ini tapi kerjasama dengan kami," ucap Anies.

Selain itu, kolaborasi juga akan ditingkatkan hingga penjualan tiket destinasi wisata seperti Monas, Planetarium secara dalam jaringan (daring), sampai pada informasi kegiatan akhir pekan di Jakarta.

"Setelah MoU bulan lalu itu harus ada kerja bersama terus, ini adalah salah satu milestone yang dikerjakan. Mudah-mudahan nanti sesudah ini akan diskusinya per bidang, lalu kita nanti punya solusi. Pemprov fasilitatornya, informasinya dari semua pihak (perusahaan digital)," tutur Anies.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menjalin kerjasama dengan delapan perusahaan digital yang bergerak pada bidang kerja masing-masing untuk membantu menyelesaikan masalah di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyaksikan langsung penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan delapan perusahaan digital yakni Nodeflux, Botika, DuitHape, Grab, Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Gojek di Balai Kota Jakarta, Jumat, menyatakan pihaknya ingin mewujudkan Jakarta sebagai kota 4.0.

Baca juga: Bina Marga Jakarta siapkan empat desain penataan trotoar

Baca juga: DPRD DKI lantik satu anggota

Baca juga: Anies minta warga maklum CFD ditiadakan saat pelantikan presiden


"Kami harap dari penandatanganan ini terwujud Jakarta sebagai kota 4.0, selain itu ada begitu banyak masalah yang ada di kota ini bisa diselesaikan bersama. Tujuannya, seperti dalam Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap Anies, Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Adapun kota 4.0 yang disebutkan Anies adalah kota dengan pemerintah kota sebagai kolaborator dan warga sebagai ko-kreator, bekerja sama untuk mengatasi masalah.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019