Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Kecelakaan tunggal kendaraan jenis truk yang terguling terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (22/10) karena kelebihan buatan, yang berimbas kepadatan yang masih terasa sampai petang ini hingga ke jalan arteri terutama di Jalan Raya Kalimalang.

Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk‎, Faiza Riani mengatakan kecelakaan tunggal terjadi di Kilometer 14 arah Jakarta sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, kendaraan truk flatbed bermuatan besi pelat seberat 60 ton menabrak pembatas jalan hingga terbalik.

"Kecelakaan tunggal diakibatkan oleh pengemudi kendaraan yang mengantuk sehingga menabrak pembatas jalan," kata Faiza.

Faiza menjelaskan saat menabrak pembatas jalan, truk langsung terbalik ke bahu jalan hingga mengalami patah as roda.

"Truk mengalami patah as roda karena kondisi truk yang overload," ungkapnya.

Hingga saat ini petugas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek masih mengupayakan untuk mengevakuasi truk tersebut. Dua unit crane dikerahkan untuk mengevakuasi truk namun belum berhasil.

"Saat ini kami dalam persiapan untuk melakukan pemotongan pada bagian-bagian truk agar mudah dievakuasi," katanya.

Sejak kejadian itu terjadi kepadatan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta yang disebabkan oleh proses evakuasi yang masih berlangsung. Bahkan jalan arteri pun ikut terimbas kepadatan karena banyak kendaraan yang keluar tol.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan karena berdampak pada kepadatan di jalur yang terdampak kecelakaan," ucapnya.

Jasa Marga mengimbau seluruh pengguna jalan baik pengusaha logistik maupun kendaraan pribadi untuk memastikan kelayakan kendaraan sebelum memulai perjalanan.

"Kendaraan yang tidak layak operasi akan berakibat fatal dalam perjalanan dan merugikan pengguna jalan lainnya, seperti kasus pecah ban atau patah as roda dalam kejadian ini. Jasa Marga juga menegaskan kepada pengguna jalan untuk beristirahat jika lelah ataupun mengantuk dengan memanfaatkan rest area," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019