kita semua harus tetap waspada terhadap kejadian serupa di wilayah lainnya
Bandung (ANTARA) - Bupati Bandung Dadang M Naser mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap terjangan angin kencang seperti yang terjadi di Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Kertasari, Senin (21/10) lalu.

Dadang saat meninjau lokasi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Selasa, mengatakan, saat ini sedang terjadi peralihan musim yang menyebabkan anomali cuaca termasuk fenomena angin kencang.

Dia pun menyebut kejadian tersebut kerap menerjang wilayah Kabupaten Bandung seperti yang terjadi di Kecamatan Rancaekek, Januari lalu.

"Angin kencang yang terjadi di Pangalengan ini bukan yang pertama kali, sebelumnya pernah terjadi di Rancaekek, Ciparay, Baleendah dan Cicalengka,” katanya. 

Baca juga: Sekitar 884 jiwa terdampak angin kencang di Kabupaten Bandung
Baca juga: 150 rumah di Rancaekek Bandung diterjang puting-beliung


Menurutnya sebanyak 1.200 rumah terdampak mengalami kerusakan akibat terjangan angin tersebut. Seluruh rumah yang terdampak tersebut berada di lima desa, yakni Desa Margamulya, Sukamanah, Margamukti, Wanasuka dan Desa Banjarsari.

“Saya lihat masyarakat sudah lebih siap menghadapi bencana. Meski demikian, kita semua harus tetap waspada terhadap kejadian serupa di wilayah lainnya,” kata dia.

Selain itu, menurutnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pihak pemerintah serta pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sedang melakukan pendataan terhadap masyarakat terdampak.

Dengan kejadian tersebut, dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang cepat dan sigap melakukan tugas penanggulangan bencana.

“Saya berterima kasih kepada BPBD, Dinsos (Dinas Sosial) Disdamkar (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan), jajaran Satpol PP, Polres dan TNI, aparat kewilayahan serta seluruh masyarakat yang sudah bersama-sama menangani dampak bencana ini,” kata Dadang.

Baca juga: Pengungsi bencana angin kencang Kota Batu mulai dipulangkan
Baca juga: Badai angin, jalur pendakian Gunung Lawu ditutup
Baca juga: Pemkab Magelang tetapkan status darurat bencana angin kencang

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019