Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), melanjutkan penurunan hari sebelumnya karena daya tarik logam mulia itu tertekan oleh greenback yang lebih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 0,6 dolar AS atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 1.487,5 dolar AS per ounce.

Dolar AS terapresiasi pada perdagangan Selasa (22/10) di tengah penurunan sterling menyusul kekhawatiran baru tentang Brexit.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (22/10) dikalahkan dalam pemungutan suara tentang jadwal waktu Brexit-nya.

Hanya beberapa menit sebelum pemungutan suara tentang jadwal waktu, Rancangan Undang Undang Brexit pemerintah didukung oleh suara 329 berbanding 299 dalam pemungutan suara kedua di parlemen, membersihkan rintangan pertamanya. Namun, jadwal waktunya ditolak.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,06 persen menjadi 97,39 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 10,2 sen atau 0,58 persen menjadi ditutup pada 17,5 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,8 dolar AS atau 0,43 persen, menjadi 896 dolar AS per ounce.


Emas berjangka juga lebih rendah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena logam mulia tertekan oleh greenback yang lebih kuat. Kontrak emas turun enam dolar AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 1.488,1 dolar AS per ounce.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019