Pelemahan IHSG karena aksi profit taking. Wajar kok. Indeks masih berpotensi menguat hari ini
Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu bergerak melemah usai pengumuman kabinet baru oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu pagi, namun berpotensi menguat

IHSG dibuka melemah 1,08 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.224,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,52 poin atau 0,05 persen menjadi 982,4.

"Pelemahan IHSG karena aksi profit taking. Wajar kok. Indeks masih berpotensi menguat hari ini, " kata analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, IHSG Rabu ini berpotensi menguat didukung sentimen domestik dan eksternal.

"Pernyataan Trump yang dovish mengenai perang dagang serta Sri Mulyani yang akan kembali menjabat menteri di dalam tim ekonomi Kabinet Kerja II memicu sentimen positif pasar, termasuk dampak bagi IHSG pada perdagangan hari ini yang bisa potensial menguat," ujar Alfiansyah.

Terpilihnya kembali Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan mendapat respons positif dari dunia usaha karena kinerja Sri Mulyani dianggap realistis, rasional dan responsif terhadap dinamika global.

Pelaku pasar bisa lebih optimistis terhadap stabilitas ekonomi makro di lima tahun mendatang karena rekam jejaknya yang bagus.

Bila kebijakan makro ekonomi tidak rasional dan responsif terhadap gejolak, Indonesia bisa mudah tergelincir dalam krisis terutama ketika fluktuasi nilai tukar.

Insentif perpajakan yang diberikan Sri Mulyani sudah cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 18 poin atau 0,08 persen ke 22.530,9, indeks Hang Seng melemah 40,2 poin atau 0,15 persen ke 26.746, dan indeks Straits Times melemah 5,43 poin atau 0,17 persen ke posisi 3.155,24.

Baca juga: Presiden umumkan nama-nama Kabinet Indonesia Maju

Baca juga: Kabinet baru, Ini tim ekonomi Jokowi

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019