Persoalan regulasi itu penting karena saat ini tumpang tindih pusat dan daerah
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo telah menunjuk Bahlil Lahadalia sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan dia berjanji akan meningkatkan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia.

Mantan Ketua HIPMI ini mengakui masalah investasi ini tidak gampang karena banyak masalah yang dihadapi, salah satunya tumpang tindihnya regulasi, masalah kepemilikan tanah, sehingga banyak investor membatalkan investasinya.

"Langkah pertama regulasi. tapi saya belum bisa jelaskan, saya belum data tahu riil dari kantor (BKPM)," kata Bahlil usai dilantik Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Baca juga: Bahlil diminta bantu pertumbuhan UMKM

Dia mengaku sebagai pengusaha sedikit banyak permasalahan yang timbul tidak teralisasinya investasi, namun dirinya belum tahu data secara pasti dari BKPM penyebab turunnya investasi ke Indonesia selama ini.

"Nanti kalau sudah sampai di kantor saya bisa bicara banyak," kata Bahlil yang mengaku baru mengetahui menduduki pos BKPM saat diumumkan oleh Presiden Jokowi.

Dia mengaku saat dipanggil pada Selasa (22/10) hanya ditanya persoalan ekonomi secara umum, masalah UMKM, investasi, perdagangan.

Menteri asal Papua ini hanya mengaku ingin memperbaiki juga regulasi yang tumpang tindih antara pusat dan daerah.

"Persoalan regulasi itu penting karena saat ini tumpang tindih pusat dan daerah, tapi secara umum Jokowi paling tahu di mana saya harus ditempatkan," tambah Bahlil.

Bahlil yang lahir di Banda, Maluku Tengah, 7 Agustus 1976 itu sejak awal telah diprediksi oleh banyak kalangan akan masuk dalam kabinet Jokowi berikutnya.

Bahlil dalam banyak kesempatan menyebutkan kebanggaannya menjadi anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci.

Hal itu tak pernah membuatnya minder, bahkan kerja kerasnya mengantarkannya kini menjadi jajaran pengusaha sukses di Tanah Air.

Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company. Pada 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilihnya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015–2019.

Baca juga: Bahlil Lahadalia, merangkak dari kondektur hingga calon menteri
Baca juga: Bahlil berkemeja putih ke Istana setelah ditelepon protokol

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019