Jakarta (ANTARA) - Huawei Technologies Co., Ltd akan memanfaatkan teknologi jaringan telekomunikasi generasi kelima (5G) untuk mengembangkan radar bagi mobil-mobil yang dapat dikendarai sendiri atau otonom menyusul produsen teknologi asal China itu ingin punya peran yang lebih besar dalam industri otomotif.

Dilansir dari Reuters, Rabu, pemimpinan Huawei Technologies Xu Zhijun, pada konferensi di Beijing, mengatakan kendaraan yang terhubung dengan cerdas dan Huawei akan membangun ekosistem sensor yang terkoneksi dengan mobil.

Xu mengatakan Huawei akan menggunakan teknologi 5G untuk mengembangkan radar gelombang milimeter dan radar laser meskipun tidak memberikan kerangka waktu untuk pengembangan produk itu.

Baca juga: Bandara Perancis akan gunakan mobil otonom dari Renault dan Waymo

Pembuat mobil global dan perusahaan teknologi itu telah menghabiskan miliaran dolar AS hanya untuk mengembangkan kendaraan yang dapat dikemudikan secara mandiri.

Namun, orang yang berada dalam industri itu mengatakan butuh waktu bertahun-tahun sebelum perusahaan itu mencapai "Level 4" atau standar yang sepenuhnya otonom, di mana kendaraan tersebut dapat menangani semua aspek mengemudi tanpa intervensi manusia.

Radar gelombang milimeter dan sensor radar laser digunakan oleh produsen kendaraan agar mobil dapat mengumpulkan informasi dari lingkungan kendaraan.

Baca juga: Pemerintah Jepang uji coba mobil swakemudi sebelum Olimpiade 2020

Langkah Huawei itu muncul saat China membuat dorongan besar untuk mengimbangi Amerika Serikat dalam perlombaan global terkait pengembangan kendaraan yang bisa mengemudi sendiri.

Pada April, Huawei meluncurkan perangkat keras yang mendukung jaringan 5G untuk industri otomotif.

Baca juga: Teknologi otomatis pada mobil justru bikin jengkel pengemudi

Penerjemah: Chairul Rohman
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019