Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahjo Kumolo menilai, pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai RAPBN 2009 sangat bernuansa kampanye politik dan kurang melihat realitas di masyarakat.
"Contohnya mengenai penghitungan harga minyak di RAPBN 2009 sebesar Rp120 dolar AS/barel, sedangkan untuk subsidi diberi anggaran hingga 130 dolar/barel, padahal realitasnya harga minyak mentah saat ini 114-115 dolar AS/barel," katanya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat.
Fraksi PDIP menilai pula seharusnya kemampuan pemerintah lebih berdaya untuk menyejahterakan rakyat dan mampu menjawab dengan tepat mengapa harga BBM bersubsidi tidak diturunkan.
Fraksi PDIP menilai adanya kegagalan program untuk mendukung investasi.
Dia menunjukkan program untuk mendorong investasi, seperti penghematan energi listrik, konversi energi dan sebagainya yang tidak signifikan pengaruhnya.
PDIP juga menyoroti makin terpuruknya harga saham, yaitu terendah selama pemerintahan saat ini.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008
sebelum ngomong mbok ya dipikir dulu..