Jakarta (ANTARA) - Tim nasional senam aerobik Indonesia tetap optimistis dapat menyumbangkan medali pada ajang multi even SEA Games 2019 di Filipina meski pada praktiknya mereka menghadapi minimnya fasilitas, termasuk tidak mempunyai tempat latihan tetap.

"Kita (target) perunggu karena kita terakhir ikut multieven itu 2011 pas di Palembang. Akhirnya baru masuk lagi sekarang. Jadi karena kita baru, prediksi kita (dapat) perunggu," ujar Manajer Senam Aerobik Indonesia Jasperine R Nanletta saat ditemui di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Kamis.

Jasperine mengatakan satu perunggu itu diprediksi dapat diperoleh dari nomor trio putra yang diperkuat oleh Aprilian Anggara, M. Angger Dharmawan, dan M. Angger Setiawan.

Perolehan medali juga diyakini bisa direbut terlebih sebelumnya nomor trio telah menyumbangkan perunggu pada Kejuaraan Gymnastics di Arizona, Amerika Serikat pada Agustus lalu.

Namun dalam persiapan menghadapi SEA Games 2019, Jasperine mengeluhkan minimnya fasilitas dalam mendukung latihan mereka. Ia mengungkapkan hingga saat ini tim harus berpindah-pindah dan menyewa sendiri tempat latihan. Kini mereka pun terpaksa "menumpang" di pelatnas wushu.

Tempat Pelatnas wushu tersebut telah digunakan oleh tim senam aerobik sejak dua pekan. Setelah berkomunikasi, mereka akhirnya mendapatkan izin memakai tempat tersebut karena timnas wushu sedang melakukan training camp di China.

"Kita gak dapat tempat latihan. Kita dari bulan Mei lalu (sewa) di Bulungan, Benhil, ke Kemenpora, (tempat lari) GBK, dan ini matras wushu juga bukan matras kita," katanya berkeluh kesah.

"Itu perjuangan kami untuk mendapatkan sekeping medali."

Sebanyak lima atlet untuk pertama kalinya akan bertanding pada pesta olahraga se-Asia Tenggara itu. Mereka adalah Aprilian Anggara, Denda Firmansyah, M.Angger Dharmawan, M. Angger Setiawan, dan Umi Sri Haryani.

Adapun nomor yang akan diikuti adalah putri perorangan, mix pair, dan trio.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019