Addis Ababa (ANTARA) - Aktivis terkemuka Ethiopia, Jawar Mohammad, pada Kamis meminta semua pihak di negara itu untuk tenang di tengah gelombang protes yang sejauh ini menewaskan 16 orang.

Rangkaian aksi protes juga menyudutkan posisi Perdana Menteri Abiy Ahmed, peraih Hadiah Nobel, di negaranya.

Ketika berbicara di hadapan ratusan pendukungnya yang mendirikan tenda-tenda di sekitar kediamannya di Addis Ababa, Jawar mengatakan, "Buka lagi jalan-jalan yang diblokade, bersihkan kota dari barikade, rawat mereka yang luka-luka selama protes dan berdamailah dengan mereka yang berseteru dengan kalian."

Sejumlah orang tewas di sedikitnya empat kota sejak bentrokan meletus pada Rabu (23/10), kata beberapa pejabat dan saksi mata, setelah polisi mengeluarkan tembakan peluru dan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan massa demonstrasi yang mendukung Jawar.

Jawar adalah seorang pemilik perusahaan media dan aktivis dari Oromo, kelompok etnik terbesar di negara itu. Ia mengatur penyelenggaraan aksi protes, yang kemudian melontarkan Abiy ke kursi kekuasaan tahun lalu.

Abiy menggawangi reformasi politik yang cepat setelah negara itu terkungkung kepemimpinan yang represif selama beberapa dasawarsa.

Ia mendapat pujian dari dunia internasional. Puncaknya, pekan lalu ia mendapat Hadiah Nobel Perdamaian.

Abiy dianuegerahi Nobel tersebut karena dianggap berhasil mengakhiri konflik yang telah berlangsung berpuluh-puluh tahun antara Ethiopia dengan negaranya, Eritrea.

Namun, kebebasan yang semakin luas telah membuat ketegangan --akibat tekanan sekian lama-- menjadi lepas tak terkendali di antara banyak kelompok etnik Ethiopia karena para politisi daerah menguasai semakin banyak sumber daya, kekuasaan dan lahan untuk wilayah mereka sendiri.


Baca juga: PM Ethiopia Abiy Ahmed terima Penghargaan Nobel Perdamaian 2019


Pada Selasa (22/10) malam, polisi mengepung kediaman Jawar dan memerintahkan pengawal pribadinya untuk pergi, kata Jawar kepada Reuters. Ratusan orang kemudian berkumpul dengan cepat untuk memberikan dukungan padanya.

Aksi unjuk rasa telah meluas ke berbagai kawasan di ibu kota dan kota-kota lainnya. Di sana, polisi menembakkan gas air mata dan peluru untuk membubarkan mereka.

Jawar adalah warga negara Amerika Serikat kelahiran Ethiopia. Ia telah mengerahkan ribuan pemuda dari seantero wilayah Oromiya untuk memprotes pemerintah, dari 2016 hingga 2018.

Rangkaian aksi protes itu akhirnya membuat pendahulu Abiy, Hailemariam Desalegn, terpaksa mundur. Desalegn menjadi perdana menteri pertama sejak kemerdekaan yang mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca juga: Mesir desak Ethiopia setujui mediator dalam sengketa bendungan

Baca juga: 15 warga Ethiopia tewas setelah kapal yang mereka tumpangi rusak

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019