Ini kabar membanggakan
Surabaya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengaku bangga kotanya menjadi salah satu penyelenggara Piala Dunia U-20 pada 2021.

"Ini kabar membanggakan. Oleh karena itu, DPRD Surabaya bersama Wali Kota Surabaya bersepakat mengalokasikan dana perbaikan infrastruktur olahraga dan aksesabilitasnya untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20," kata Adi Sutarwijono di Surabaya, Jumat.

Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 edisi 2021 setelah Presiden FIFA, Gianni Infantino membacakan keputusan itu pada Council Meeting di Shanghai, China, Kamis (24/10).

Politikus PDIP itu menilai ketuanrumahan Piala Dunia U-20 akan banyak menguntungkan Surabaya, baik dari sisi promosi, sosial-budaya, maupun ekonomi.

Baca juga: PSSI Jatim bergerak menyusul Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20

Menurut dia, dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2020 sudah disepakati anggaran untuk mega kegiatan demi mengharumkan Surabaya di dunia.

Anggaran itu meliputi perbaikan lapangan Stadion Gelora 10 November dan Lapangan Karanggayam sebesar Rp25 miliar. Dua lapangan itu bakal menjadi tempat latihan timnas berbagai negara yang datang ke Surabaya.

Selain itu, lanjut dia, ada perbaikan akses jalan ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan perbaikan Stadion GBT masing-masing Rp40 miliar dan Rp30 miliar. Stadion GBT akan menjadi venue pertandingan.

"Juga akan dibikin single seat untuk VIP class di Stadion GBT, anggarannya sekitar Rp5,5 miliar," kata Adi.

Baca juga: Presiden apresiasi Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20

Adi menyebutkan event itu akan menciptakan perbaikan infrastruktur olahraga dan aksesabilitasnya sehingga membuka lapangan kerja baru.

"Piala Dunia U-20 bakal menyedot kunjungan wisatawan. Termasuk, para pemain, ofisial, panitia dari FIFA, media asing, dan para suporter luar negeri akan datang ke Surabaya. Tentu ini menggerakkan perekonomian," kata dia.

Adi menambahkan, Piala Dunia U-20 juga bakal membuka jejaring anak-anak muda Surabaya dengan dunia internasional, salah satunya kebutuhan relawan.

"Itu kesempatan emas yang tak akan didapat oleh anak-anak muda Surabaya dari jalur sekolah formal. Mereka bisa melihat bagaimana event dikelola dengan standar global, melihat profesionalisme kelas dunia, mengasah kemampuan bahasa asing, belajar sportivitas dari pemain sepak bola dunia," pungkas dia.

Baca juga: Indonesia resmi jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019