UMP tahun depan berkisar Rp4,2 juta hingga Rp4,6 juta, sementara pendapatan kami bisa sampai Rp6 juta per bulan
Jakarta (ANTARA) -
Puluhan pengusaha odong-odong yang tergabung dalam komunitas Angkutan Lingkungan Darma Wisata (Anglingdarma) menilai Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta 2020 belum setara dengan pendapatan usaha bulanan.
 
"Kalau tidak salah rencana UMP tahun depan berkisar Rp4,2 juta hingga Rp4,6 juta, sementara pendapatan kami bisa sampai Rp6 juta per bulan," kata Sekretaris Anglingdarma, Muhammad Yasin, di Jakarta, Jumat.
 
Pendapatan Rp6 juta per bulan, kata dia, mampu didapat pengusaha odong-odong yang memiliki satu unit kendaraan.

Baca juga: Anies sebut UMP DKI arahnya sesuai pemerintah
 
Rata-rata per hari, seorang pengusaha odong-odong mampu memperoleh Rp150-Rp200 ribu pendapatan bersih.
 
"Tarif odong-odong Rp3.000 untuk perjalanan 30-60 menit keliling kampung. Rata-rata per rit bisa angkut maksimal 18 penumpang," katanya.
 
Dikatakan Yasin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menawarkan sekitar 60-an anggota komunitas Anglingdarma bergabung ke sejumlah perusahaan daerah yang bergerak di bidang transportasi.

Baca juga: Kadisnakertrans DKI perkirakan UMP 2020 DKI naik Rp335 ribu
 
Tawaran itu disampaikan Dishub DKI kepada Komunitas Anglingdarma sebagai kompensasi atas rencana larangan operasional odong-odong di Jakarta.
 
"Saat ini masih taraf sosialisasi, ke depan rencananya kita akan dilarang operasional. Tapi ditawari bergabung ke Transjakarta, jadi supir bajaj, atau ke Jak Linko," katanya.
 
Pihaknya sejauh ini belum tertarik dengan tawaran tersebut, sebab pendapatan sebagai pegawai di perusahaan transportasi pemerintah dinilai belum sesuai.

Baca juga: Perwakilan pengusaha sebut kenaikan UMP DKI 8,51 persen cukup berat
 
"Kami masih nyaman kerja sebagai supir odong-odong, tidak terikat jam kerja dan pendapatannya juga lebih besar dari UMP yang dijanjikan pemerintah," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019