“Transaksi tersebut meliputi transaksi perdagangan, jasa dan investasi. Transaksi perdagangan terdiri dari transaksi produk sebesar 1,54 miliar dolar AS,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Jakarta, Jumat.
Adapun transaksi produk meliputi transaksi perdagangan barang yang berasal dari penandatanganan kontrak dagang sebesar 698,34 juta dolar AS, transaksi di stan pameran sebesar 687,60 juta dolar AS, dan misi dagangan lokal sebesar 50,63 juta dolar AS.
Selain itu, penjajakan kesepakatan dagang senilai 67,11 juta dolar AS, Kementerian Kelautan dan Perikanan senilai 10,43 juta dolar AS, forum bisnis hortikultura 8,78 juta dolar AS, serta kuliner dan pangan nusa 457,14 ribu dolar AS.
Sedangkan, transaksi perdagangan jasa sebesar 120,08 juta dolar AS dan transaksi investasi senilai 9,29 miliar dolar AS.
Mendag menyampaikan, pada gelaran TEI kali ini, negara dengan transaksi terbanyak adalah Mesir sebesar 270,51 juta dolar AS yaitu 18,13 persen dari total nilai transaksi. Disusul Jepang sebesar 260,01 juta dolar AS atau 17,43 persen dan Tiongkok sebesar 201,52 juta dolar AS atay 13,51 persen.
Tiga produk yang paling diminati pada gelaran tersebut yakni makanan olahan sebesar 390,26 juta dolar AS, kertas dan produk kertas sebesar 289,64 juta dolar AS dan minyak kelapa sawit 166,65 juta dolar AS.
Untuk misi pembelian, selama TEI 2019, tercapai 114 kesepakatan dagang dengan total nilai kontrak sebesar 3,19 miliar dolar AS, yanh terdiri dari investasi, produk barang, produk pertanian, produk perkebunan, produk perikanan, bumbu masak, serta rempah-rempah lainnya.
Sementara itu, untuk kegiatan business matching menghasilkan 247 transaksi potensial dengan nilai mencapai 67,11 juta dolar AS.
Baca juga: Kontrak dagang TEI hari pertama capai 392,4 juta dolar AS
Baca juga: Misi pembelian TEI hari keempat capai 3,16 miliar dolar AS
Baca juga: Mendag: Kuliner Nusantara potensial tingkatkan pencapaian TEI 2019
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
