Pontianak (ANTARA News) - Sebanyak 10 veteran pejuang Dwikora dari Kalimantan Barat, mengaku sedih dan kecewa karena sampai saat ini belum mendapatkan dana kehormatan yang pernah dijanjikan pemerintah. Perayaan Hari Ulang Tahun ke-63 Kemerdekaan RI di Pontianak, Minggu, diwarnai kesedihan seorang veteran pejuang Dwikora, Muhammad Madjid, yang hadir di lapangan Pasar Sajoek Pontianak (PSP), lokasi tempat upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Pemerintah Kota Pontianak. Madjid hadir bersama sembilan orang lainnya yang pernah mempertaruhkan nyawanya untuk membela Negara Kesatuan RI dalam peristiwa Dwikora sekira tahun 1961-1963 lalu. Ketika ditemui wartawan, Madjid menyatakan setelah 13 tahun tidak pernah menghadiri peringatan Detik-Detik Proklamasi, baru tahun ini ia kembali hadir bersama 9 veteran lainnya. "Ini merupakan pertama kalinya sejak 13 tahun sudah saya tak menghadiri upacara kemerdekaan Republik Indonesia," katanya. Sementara, hingga kini sudah tiga kali berturut-turut Stadion Pasar Sajoek Pontianak (PSP) dijadikan tempat berlangsungnya perayaan upacara Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak pagi, stadion sudah terlihat ramai oleh tamu-tamu dan undangan. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) berada di sisi kiri stadion. Sejak awal persiapan hingga selesainya upacara peringatan tersebut, anggota Paskibra tampak dipenuhi suasana ceria dan bahagia. Pukul 08.37 WIB upacara dimulai. Walikota Pontianak, Buchary A Rahman selaku pembina upacara. Upacara berlangsung khidmat, pada pukul 09.30 WIB upacara pun selesai dilaksanakan. Kegembiraan tampak lekat menghiasi wajah semua yang hadir saat itu. Acara foto bersama pun tidak ditinggalkan. Teriakan kemerdekaan juga sempat terdengar dari sejumlah anggota Paskibra. Namun disisi lain, di tempat yang sama, sekumpulan kakek yang berjumlah 10 orang tampak begitu sedih.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008