pendekatan modern pada sektor pertanian akan membuat cara kerja lebih efektif dan produktif, tanpa meninggalkan tenaga kerja manusia.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan akan tetap melakukan pendekatan modern, salah satunya mekanisasi pertanian.

"Kami harap gunakan pendekatan yang lebih modern. Dengan mekanisasi, 'aritificial intelegence', tanpa menggusur aspek kemanusiaan dan tenaga kerja," kata Syahrul Yasin usai Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode tersebut menilai pendekatan modern pada sektor pertanian akan membuat cara kerja lebih efektif dan produktif, tanpa meninggalkan tenaga kerja manusia.

Syahrul juga menjanjikan penyelesaian data pangan yang seragam dan akurat dalam kurun waktu 100 hari pertama menjabat sebagai Menteri Pertanian.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo diharapkan bisa tingkatkan kesejahteraan petani

"100 hari ini masalah data harus selesai. Pak Sekjen, panggil dirjen-dirjennya. Pak Amran, FAO, semua bantu saya. Masalah data ini tidak boleh lama-lama," kata Syahrul.

Selain data, ia juga ingin menjamin ketersediaan pasokan komoditas strategis guna menjamin kebutuhan pangan untuk 267 juta rakyat Indonesia.

Dalam sertijab itu, Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menitipkan empat komoditas strategis untuk ditingkatkan produktivitasnya. Komoditas tersebut yakni gula, kedelai, bawang putih dan daging.

Syahrul, politikus asal Partai Nasdem itu juga mengantisipasi produksi padi saat kemarau, serta musim panen pada Januari sampai Maret mendatang. Saat ini, stok beras yang tersebar di Gudang Bulog mencapai 2,3 juta ton.

"Dengan kemarau seperti ini, masih ada kah panen itu, di mana panen itu, aku mau lihat sekarang, sehingga jelas sampai tiga bulan, enam bulan dan satu tahun mendatang masalah pangan terjamin," kata dia.
Baca juga: Sertijab Menteri Pertanian, Amran Sulaiman titip empat komoditas

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019