Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Myanmar merayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik melalui resepsi diplomatik dan festival makanan Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaam Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon.

KBRI Yangon mengadakan serangkaian acara untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Myanmar, yang mencapai puncaknya pada bulan ini, demikian pernyataan dalam keterangan tertulis dari KBRI Yangon yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan KBRI Yangon, antara lain Resepsi Diplomatik pada 23 Oktober 2019, Indonesian Food Festival pada 25-28 Oktober 2019, dan Indonesian Festival pada 25-26 Oktober 2019.

Baca juga: Indonesia banyak membantu penyelesaian masalah Rohingya

Duta Besar RI untuk Myanmar Iza Fadri menyampaikan bahwa serangkaian acara festival itu bertujuan untuk memperkenalkan keragaman dan kekhasan budaya serta kuliner Indonesia ke Myanmar serta untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Myanmar.

Resepsi diplomatik kali ini mengusung tema Sumatra Barat yang terkenal akan keunikan budaya dan kelezatan cita rasa kulinernya.

KBRI Yangon mengundang pemerintah Provinsi Sumatra Barat yang dipimpin oleh Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dan tim kesenian Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mempromosikan potensi Sumbar serta memeriahkan serangkaian kegiatan KBRI Yangon.

Baca juga: KRI Bima Suci bersandar di Thilawa, Myanmar

Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar Myint Htwe hadir dalam resepsi diplomatik itu sebagai tamu kehormatan.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang membangun rumah sakit yang sudah mencapai tahap akhir di Rakhine State. Selain itu, dalam waktu dekat kedua negara akan segera menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama kesehatan.

Selain menyampaikan apresiasi terhadap hubungan dekat kedua negara dan upaya Indonesia dalam membangun rumah sakit di Rakhine State, Menteri Myint Htwe dalam sambutannya pun mengapresiasi peran Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, pada acara pembukaan Indonesian Food Festival pada 24 Oktober 2019, tamu undangan diperkenalkan dengan beragam makanan tradisional Indonesia, antara lain rendang yang sudah memiliki reputasi internasional, sate ayam, mie kocok Bandung, aneka makanan ringan, dan makanan penutup.

Pertunjukan musik dan tarian yang memukau dari UNP juga ditampilkan untuk menghibur para tamu undangan.

Perayaan hubungan Indonesia-Myanmar ditutup dengan Indonesian Festival selama dua hari dengan masih mengusung tema Sumatra Barat.

Baca juga: Tokoh agama Myanmar anggap Indonesia "role model" toleransi

Para tamu undangan disuguhi penampilan tari dan musik yang memukau dari Pemprov Sumbar dan UNP, salah satunya Tari Piring yang sudah dikenal luas oleh khalayak.

Selain itu, ada peragaan busana hasil karya perancang asal Sumbar yang membawa koleksi baju kurung dengan tenunan songketnya yang indah.

Untuk semakin memeriahkan Indonesian Festival, penyanyi Melody Khong dari "Voice of Myanmar 2019" menyanyikan "You are My Love", yakni lagu lama Myanmar populer yang iramanya menyerupai lagu Indonesia berjudul "Madu dan Racun".

KBRI Yangon berharap upaya untuk memperkenalkan budaya dan makanan Indonesia melalui serangkaian kegiatan tersebut akan menarik lebih banyak orang Myanmar untuk datang ke Indonesia dan meningkatkan hubungan antara masyarakat kedua negara.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019