Jakarta (ANTARA) - Sejumlah tips dapat dilakukan untuk mencegah cedera saat mengikuti ajang lomba lari Electric Jakarta Marathon 2019 yang akan digelar di Jakarta, 27 Oktober 2019.

Dokter Spesialis Orthopaedic Omni Hospitals dr. Bobby N. Nelwan, Sp.OT, di Jakarta, Sabtu, mengatakan sebagian besar cedera olahraga atau lari timbul karena memaksakan kinerja otot dan tulang secara berlebihan.

“Jika mengalami cedera saat berolahraga lari, segera istirahatkan kaki yang cedera selama 48 jam, kompres dengan es di area yang sakit untuk mengurangi pembengkakan, lalu bisa gunakan elastic verband, dan jika berbaring letakkan posisi kaki yang cedera lebih tinggi 6 hingga 10 inci dari jantung, atau para runner lebih mengenal teknik ini dengan istilah RICE,” ujar Bobby.

Baca juga: Peringati Hari jantung Sedunia, ini tips cegah serangan jantung

Ia mengatakan, cedera yang sering dialami oleh para pelari adalah penebalan tendon yang diakibatkan oleh penggunaan otot secara berlebihan, nyeri pada lutut bagian depan, terkilir atau keseleo dan otot tegang.

Selain itu bisa pula cedera atau iritasi tendon achilles yang berada di bagian belakang pergelangan kaki dan nyeri pada bagian tulang kering setelah berlari.

“Tidak sedikit para pelari mengabaikan rasa nyeri pada kaki atau lututnya, yang merupakan alarm dari tubuh sebagai pencegahan cedera yang lebih lanjut,” katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga, mengatur pola makan serta melakukan latihan fisik secara rutin dan benar agar dapat menghindari cedera.

Baca juga: PMI bagikan tips sehat untuk korban terdampak kabut asap

Ia menambahkan, olahraga lari memang memiliki dampak yang positif bagi tubuh, diantaranya menjaga kesehatan jantung, melatih otot, mencegah depresi, mencegah osteoporosis, diabetes, dan obesitas, namun dibalik sehatnya olahraga lari, tidak jarang cedera mengintai para pelari.

Untuk mengantisipasi terjadinya “sport injury” bagi para pesertanya, ajang Electric Jakarta Marathon didukung mitra medis di antaranya Omni Hospitals.

Omni Hospitals sebagai official medical partner juga memberikan edukasi kesehatan dan layanan kesehatan untuk para peserta lari saat race pack collection pada 24-26 Oktober 2019 di P7 Ballroom Kuningan City.

Sebagai peraih penghargaan Orthopaedic Service Provider of the Year dari Global Health & Travel Magazine tahun 2016 dan 2019, rumah sakit itu juga secara khusus memberikan layanan pemeriksaan kesehatan berupa mini medical check-up dan konsultasi dokter, serta edukasi kepada pelari mengenai persiapan dalam mengikuti ajang ini untuk mencegah cedera saat berlari.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019