Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan peringatan Hari Sumpah Pemuda harus menjadi momentum memantapkan dan mengkonsolidasikan langkah-langkah nyata dalam membumikan nilai-nilai Pancasila.

"Peringatan Hari Sumpah Pemuda, mengingatkan kita kembali pada 'sejarah kesadaran' anak-anak bangsa pada 91 tahun silam," kata Bambang Soesatyo yang akrab dipanggil Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Ketua MPR: Mata pelajaran Pancasila wajib dimasukkan kembali

Menurut dia, kesadaran pemuda-pemudi bangsa yang melahirkan satu kesatuan pemikiran besar dan visi kebangsaan yang jauh melampaui zamannya, hingga bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya pada tahun 1945.

"Serta menjadi landasan bagi Indonesia masa depan yang akan kita songsong bersama," kata Bamsoet.

Baca juga: Sekjen MPR: HRD perlu tanamkan wawasan kebangsaan kepada pekerja

Dia menilai semangat Sumpah Pemuda harus menjiwai semangat pemuda untuk membangun masa depan bangsa yang semakin baik.

"Saat ini kita hidup di era globalisasi yang ditandai dengan kecepatan dan kemudahan arus informasi dan komunikasi," katanya.

Baca juga: Ketua MPR: Perlu antisipasi masa depan bangsa

Ia mengatakan lompatan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah menembus batas-batas kedaulatan negara. Apa yang terjadi di belahan dunia di mana pun dengan seketika dapat diketahui.

Bamsoet mengatakan, arus informasi dan komunikasi yang semakin mudah dan terbuka itu memberikan banyak peluang bagi kemajuan bangsa namun pada saat yang bersamaan juga membawa ancaman.

Baca juga: Ketua MPR: Pancasila wajib masuk kurikulum semua jejang pendidikan

Berbagai ancaman tersebut di antaranya ancaman terhadap ideologi Pancasila, ancaman terhadap nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, ancaman terhadap adab sopan santun, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa Indonesia.

"Dengan membonceng fenomena globalisasi, nilai-nilai individualisme, liberalisme, dan ekstremisme telah ditransformasikan secara terstruktur, sistematis, dan masif, seolah harus diterima sebagai standar nilai baru yang terbaik dalam pembangunan sistem politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia," katanya.

Baca juga: Ketua MPR tekankan BPIP bentuk keseriusan jaga ideologi bangsa

Dia mengajak para pemuda Indonesia untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu selalu menghadirkan nilai-nilai dan keutamaan Pancasila dalam praktik keseharian.

Dia meyakini, melalui semangat Hari Sumpah Pemuda, para anak-anak muda milenial Indonesia akan terus melahirkan pemikiran-pemikiran atau gagasan-gagasan yang bernas untuk mengatasi berbagai tantangan global.

"Dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusat kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada, Indonesia dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu," ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu menilai Indonesia ke depan membutuhkan generasi muda yang unggul, berkarakter Pancasila, toleran, dan berakhlak mulia karena itu dibutuhkan SDM unggul yang terus belajar, bekerja keras, serta berdedikasi tinggi.

Selain itu, menurut dia, Indonesia membutuhkan generasi muda yang penuh inovasi, mampu membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, mampu membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan, mampu membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan.

"Saya meyakini, para pemuda kita mampu berkontribusi besar dalam mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dalam periode kedua ini menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019