Jakarta (ANTARA) - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan peringatan Hari Sumpah Pemuda harus dijadikan momentum menyatukan seluruh pemuda Nusantara untuk bersama-sama menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Bangsa Indonesia hari ini memperingati hari yang bersejarah bagi kebangkitan dan pergerakan seluruh pemuda di Nusantara yakni Hari Sumpah Pemuda," kata Jazuli di Jakarta, Senin.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, warga Sebatik kibarkan bendera Merah Putih raksasa

Dia menilai Sumpah Pemuda menjadi tonggak bagi pemuda Indonesia untuk bisa kembali melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa dan mengisi kemerdekaan di dalamnya dengan mengambil peran sesuai keahlian masing-masing.

"Penting sekali bagi pemuda di seluruh Nusantara untuk bersama-sama dalam satu barisan, satu langkah untuk menjaga bangsa yang kita cintai, dari siapa pun yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan," katanya.

Baca juga: Sumpah pemuda, Menkominfo pesan anak muda terus berinovasi

Menurut dia, kekuatan pemuda terletak pada aksi dan kolaborasinya dalam memajukan bangsa, sehingga dirinya mendorong pemuda Indonesia untuk terus melakukan berbagai aksi dan kolaborasi dalam membangun negeri.

"Banyak sekali terobosan yang dilakukan anak-anak muda bangsa terutama di era revolusi Industri 4.0. Mereka tidak sendiri dalam membangun inovasi tapi aktif menggalang kolaborasi," katanya.

Baca juga: Pemuda Pulau Laut peringati Sumpah Pemuda di perbatasan RI-Vietnam

Menurut Jazuli, bersatunya pemuda Nusantara dalam menjaga NKRI, dari berbagai pihak yang berniat mengusik bangsa Indonesia, dengan sendirinya tidak akan pernah berani karena kekuatan dan kekompakan pemuda di dalamnya.

Dia meyakini, kalau seluruh pemuda bersatu dan kompak dalam menjaga persatuan, maka tidak mudah dipecah belah apalagi dihasut.

Baca juga: DPR: Sumpah Pemuda jadi benteng ancaman global

Dia mengatakan, sebagai bentuk komitmen PKS dalam menghadirkan kepemimpinan di kalangan pemuda, tujuh persen dari total seluruh anggota FPKS DPR RI berusia di bawah 30 Tahun.

Menurut dia, kehadiran anggota FPKS berusia muda itu bukan sebagai pelengkap, namun satu bagian yang tidak terpisahkan dalam ikhtiar perjuangan parlemen Fraksi PKS.

"Mereka hadir bukan karena sebatas keturunan siapa dan dari mana asalnya, namun berdasarkan kompetensi dan kapabilitas dalam 'merit system' yang teruji," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019