Jakarta (ANTARA) - Sebelum menjuarai MPL Season 4, EVOS Esports harus melewati berbagai kenangan pahit di MPL Season sebelumnya.

Pada regular season 3, EVOS hanya mampu mencapai posisi ke-6, di bawah ONIC, Aerowolf Roxy, SFI Criticial, Louvre, dan PSG.RRQ.

Tidak berhenti sampai di situ, perjalanan pahit kembali terulang pada Grand Final MPL Season 3, di mana mereka harus menjadi runner up setelah kalah 2-0 oleh Alter Ego.

Baca juga: EVOS dan RRQ Esports wakili Indonesia di MLBB World Championship 2019

Namun pada MPL Season 4, EVOS hadir dengan formasi roster yang baru. Absennya JessNoLimit yang sudah keluar karena ingin fokus berkarir sebagai YouTuber, hingga masuknya Rekt dan Luminaire sebagai pemain baru.

Kini EVOS diperkuat oleh Oura (fighter dan offlaner), Donkey (tank), Wannn (midlaner), Luminaire (tank dan support), dan Rekt (all rounder).

Meski formasi di MPL Season 4 terbilang baru namun mereka mampu menunjukkan chemistry dan kerja sama tim yang solid.

Data statistik

Berada di posisi puncak klasemen sementara, EVOS Esports mendominasi lima minggu MPL Season 4. Dengan enam pemainnya, mereka tak pernah menyentuh posisi di bawah peringkat ke-4 sepanjang regular season.

Dilansir dari laman resmi turnamen, EVOS Esports bermain dengan objektif di awal permainan mereka. Dari statistik first blood, tim Harimau Putih cukup superior di beberapa aspek ini, yakni menempati urutan kedua untuk first blood kills, dan peringkat teratas dalam mencetak rekor dengan rata-rata first blood tercepat yakni 1 menit 38 detik.

Dari statistik frist blood yang diciptakan, sudah tampak jelas bahwa EVOS memang sudah cukup galak sejak laga awal.

Dari segi data lain, EVOS menunjukkan efektivitas dari sisi GPM (Gold per Minute). Namun torehan EVOS masih berada di bawah Rex Regum Qeon (RRQ) yang bisa mengumpulkan 3.219 GPM. Sedangkan EVOS berada di urutan kedua dengan 3.206 GPM. Capaian gold tersebut membantu untuk mendapatkan damage besar dan kill yang lebih banyak.

Dalam aspek kill, EVOS telah menciptakan 461 kills dan 962 assist. Perolehan itu jauh lebih sedikit daripada Alter Ego. Namun jumlah death EVOS bisa dibilang cukup sedikit yakni 408, satu peringkat di bawah ONIC.

Salah satu kunci kekuatan EVOS berada pada sosok Muhammad "Wannn" Ridwan yang menjadi pemain yang menunjukkan performa maksimal. Dia menyumbangkan 188 kill dari total 461 kill yang diraih EVOS pada regular season.

Aspek lain yang cukup diperhitungkan adalah objektif. Ada tiga hal yang bisa dijadikan patokan yakni turret, turtle, dan lord. EVOS cukup rajin dalam hal menghancurkan tower dan lord. Namun mereka tetap kalah dari RRQ yang menepati peringkat pertama soal tower dan lord kills. Sementara EVOS berada di peringkat ketiga.

Atas data statistik yang ditorehkan oleh EVOS sepanjang regular season, prediksi EVOS akan menjadi juara telah terbukti terlebih mereka juga mengantongi win rate hingga 72 persen selama MPL Regular Season 4.

Melaju ke babak play-off sebagai peringkat pertama, EVOS beradu dengan ONIC Esports di upper bracket. Dengan kekompakannya, EVOS berhasil membungkam ONIC 2-1.

Pada babak final, EVOS bertemu dengan RRQ dan lagi-lagi EVOS berhasil mendepak sang rival utama dengan skor 2-0.

Duel EVOS dan RRQ pun kembali terjadi pada babak grand final setelah RRQ mengalahkan Alter Ego pada final lower bracket dengan skor 2-0.

Hingga pada grand final, EVOS pun menekan RRQ dengan skor 3-1 dan selisih Networth 13K gold. Dengan demikian, EVOS untuk kali pertama berhasil mengamankan piala MPL ID Season 4.

Baca juga: EVOS Esports tundukkan RRQ untuk juarai MPL Season 4

Fakta menarik

Namun terlepas dari kemenangan EVOS di MPL Season 4, terdapat tiga fakta menarik menyertai tiga tim esports yang kemarin bersaing meraih gelar juara di musim ini, yakni RRQ, Alter Ego, dan EVOS.

Fakta pertama adalah RRQ tercatat tak pernah sekalipun menang melawan rival abadinya EVOS sepanjang musim ini. Lemon dan kawan-kawan selalu kalah oleh Rekt cs saat di regular season maupun play-off.

Fakta kedua, EVOS memiliki catatan pertemuan yang buruk dengan Alter Ego. Rekt cs telah kalah dua kali melawan Alter Ego pada regular season.

Fakta menarik ketiga adalah, Alter Ego yang kerap disebut tim underdog saat melawan EVOS ternyata tak mampu berkutik ketika harus bersaing dengan RRQ dalam laga MPL musim ini.

Pertandingan antara RRQ dan EVOS telah berjalan cukup sengit. RRQ berhasil digagalkan untuk kembali meraih gelar juara. Sementara EVOS seolah mampu menegaskan bahwa kutukan MPL season sebelumnya telah berakhir di season 4.

Oura, satu-satunya pemain yang sejak dari MPL Season 1 selalu bersama EVOS, akhirnya berhasil membawa pulang piala paling bergengsi ini.

“Karena dari season 1 sudah berjuang keras buat juara MPL, perasaan senang atas kemenangan MPL ini sungguh luar biasa.” ujar pemain yang bernama asli Eko Julianto kepada wartawan usai menjuarai MPL Season 4 di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/10).

Baca juga: RRQ hadapi EVOS Esports di final MPL Season 4
 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019