Kita dihadapkan dalam posisi potensi resesi ekonomi yang tidak rendah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau kepada seluruh pegawainya untuk tetap bisa menjaga pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan baik dan fokus sampai akhir 2019 sembari mempersiapkan APBN 2020.

“Tahun 2019 tinggal dua bulan, semua jajaran Kemenkeu harus fokus menjaga pelaksanaan APBN sampai akhir secara baik, bertanggungjawab, dan teliti sambil mempersiapkan APBN 2020 agar bisa dilaksanakan tepat waktu, tepat kualitas dan tepat sasaran,” katanya di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan, saat ini sedang terjadi krisis global yang berkepanjangan dan telah memberikan dampak hampir di seluruh sektor penunjang perekonomian sehingga kinerja harus terus ditingkatkan agar keuangan negara tetap bisa berfungsi sesuai dengan yang telah ditargetkan.

“Kita dihadapkan dalam posisi potensi resesi ekonomi yang tidak rendah, gunakan seluruh ilmu yang anda miliki untuk terus menjaga keuangan negara agar bisa berfungsi menjaga perekonomian kita dari tekanan ekonomi global,” ujarnya.

Ia menjelaskan melalui APBN yang terus terjaga maka akan mampu berkontribusi dalam mencapai berbagai tujuan seperti pembangunan, penurunan kemiskinan, penyediaan lapangan pekerjaan, pengurangan kesenjangan, perbaikan kualitas SDM, serta pengembangan infrastruktur.

“Kita dari negara berpendapatan rendah menjadi negara berpendapatan menengah, sebagian rakyat sekarang urbanisasi yaitu tinggal di daerah perkotaan dan sebagian besar sudah dapat kemajuan,” ujarnya.

Di sisi lain, ia melanjutkan bahwa masih ada sekitar 9,4 persen masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan dan 20 ribu desa tertinggal yang perlu diprioritaskan sehingga perlu dilakukan peningkatan upaya dalam pemerataan kesejahteraan itu.

Sri Mulyani berharap saat kemerdekaan Indonesia ke 100 tahun pada 2045, negara ini bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi dengan pendapatan per kapita sudah mendekati 24 ribu dolar AS sehingga kesejahteraan dari berbagai aspek dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

“Ada elemen keadilan, pemerataan, progres, kualitas hidup karena kita tidak ingin menjadi high income country tapi quality of our life menjadi buruk entah itu diukur dari lingkungan, air, udara, ketegangan sosial atau kemampuan kita berinovasi dan berkreasi,” katanya.

Ia pun mengingatkan kepada seluruh pegawai di jajaran Kementerian Keuangan untuk selalu mengelola uang negara secara transparan, efisien, bersih, dan tidak korupsi karena hal tersebut juga merupakan salah satu ciri-ciri dan standar dari sebuah negara yang bisa maju.

“Di seluruh dunia korupsi terjadi tapi bukan berarti dia merajalela. Kita perlu untuk membuat institusi publik dan private termasuk perusahaan yang memiliki tata kelola baik. Itu lah tantangan kita,” ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani akan evaluasi terkait turunnya realisasi permintaan ORI016
Baca juga: Sri Mulyani sebut menteri muda jadi pengingat untuk terus berinovasi

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019