Peningkatan produksi mulai dari Triwulan I-2019 sebanyak 252.728 ton, Triwulan II-2019 sebanyak 263.743 ton, dan Triwulan III-2019 menjadi 264.938 ton
Pontianak (ANTARA) - Perusahaan pengolahan dan pemurnian alumina, PT  Well Harvest Winning yang beroperasi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalbar, berhasil meningkatkan kapasitas produksi setiap triwulan guna mempertahankan target produksi satu juta ton pada 2019.

"Peningkatan produksi mulai dari Triwulan I-2019 sebanyak 252.728 ton, Triwulan II-2019 sebanyak 263.743 ton, dan Triwulan III-2019 menjadi 264.938 ton," kata Head of Corporate Communication PT Well Harvest Winning (WHW) Alumina Refinery Suhandi Basri dalam keterangan tertulis di Pontianak, Selasa.

Menurut dia, peningkatan produksi tersebut sejalan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perseroan dengan hasil kinerja baik, efektif dan berkelanjutan.

Baca juga: PT Inalum bangun pabrik pemurnian alumina di Kalimantan Barat

Ia menambahkan penerapan kepedulian terhadap lingkungan menjadi prioritas untuk diimplementasikan secara menyeluruh dan penting untuk diterapkan karena menjadi salah satu misi perseroan sebagai bentuk kepatuhan dan pertanggungjawaban dalam memenuhi ketentuan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Hal itu sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, antara lain Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2012, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

"Kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan perseroan dalam ruang lingkup air, udara, hingga pemantauan flora dan fauna menunjukkan memenuhi baku mutu yang telah dipersyaratkan sesuai dengan pelaksanaan penambangan yang baik dan sejalan dengan peraturan yang berlaku, serta telah berjalan cukup efektif dan sesuai dengan apa yang dipersyaratkan dalam dokumen AMDAL," kata dia.

Sementara lokasi pemantauan lingkungan yang berada di tapak proyek, fasilitas penunjangnya dan lokasi kontrol menunjukkan secara umum tidak berada pada kondisi yang mengkhawatirkan.

Untuk memastikan pengelolaan lingkungan dijalankan secara berkelanjutan dan efektif, perseroan melakukan kegiatan pengawasan secara internal dan melibatkan pihak independen untuk menyusun laporan Rencana Pengelolaan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang dilakukan setiap semester.

Baca juga: Kemenperin akselerasi pembangunan industri smelter alumina

"Laporan tersebut berpedoman kepada Dokumen RKL dan RPL di lokasi proyek yang berada di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat," ujar dia.

Dengan telah dilaksanakannya rencana pengelolaan dan pemantauan yang direkomendasikan di dalam Dokumen RKL dan RPL menunjukan konsistensi PT WHW dalam upaya melestarikan lingkungan.

Dengan demikian, perseroan memproyeksikan target produksi 1 juta ton hingga akhir tahun akan tercapai.

Optimisme ini didasari oleh rata-rata produksi 90 ribu ton per bulan dan pengelolaan lingkungan yang baik dan berkelanjutan.

"Sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dalam pengolahan dan pemurnian (refinery) bauksit menjadi Smelter Grade Alumina (SGA), keberadaan PT WHW menjadi strategis untuk mendukung dan menjadi wujud nyata konsep hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara," katanya.

PT Well Harvest Winning (WHW) merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan dan pemurnian alumina yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Perseroan merupakan Smelter Grade Alumina (SGA) refinery pertama yang menghasilkan kadar SGA terbaik ≥ 98,6 persen.

Guna menunjang operasional pabrik, PT WHW juga memiliki sejumlah fasilitas penunjang berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap, terminal khusus kegiatan bongkar muat berstandar internasional, dan komplek hunian karyawan berkapasitas ribuan orang.

Baca juga: Persiapkan SDM hilirisasi bauksit, Rini perintahkan bangun SMK
​​​​​​​

Pewarta: Rilis/Teguh Imam Wibowo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019