Jakarta (ANTARA) - Aktor Winky Wiryawan dan Herjunot Ali punya cara khusus mengurangi banyaknya take atau frekuensi pengambilan gambar suatu adegan dalam film sehingga waktu syuting bisa lebih efisien, dengan memberlakukan hukuman menangis.

"Kami ada permainan. Pokoknya kalau lebih dari empat kali take harus menangis di lokasi," kata Winky kepada ANTARA di Jakarta belum lama ini.

Belum lama ini mereka terlibat dalam film genre horor, "Jeritan Malam" bersama aktris Cinta Laura.

Dia mengatakan, film "Jeritan Malam" salah satu yang memiliki dialog terpanjang seperti drama. Sutradara ingin semua pemain bisa berdialog sama persis seperti yang ada di naskah, baik itu titik dan koma-nya.

"Ini salah satu film horor dengan dialog panjang kayak film drama. Banyak scene yang menjelaskan kondisi di cerita. Jadi semua by dialog. Produser mau itu terlihat nyata," kata Winky.

Dalam kesempatan yang sama, Junot menuturkan dialog-dialog dalam satu adegan bisa mencapai empat hingga lima lembar. Setiap pemain tidak hanya harus menghapal dialognya, tetapi juga lawan mainnya.

"Kami semua hapal dialog masing-masing. Jadi ada sesuatu yang lewat itu ketahuan. Kami bisa 4-5 halaman (dialog). Ini butuh keahlian lebih dari aktor," tutur dia.

Untuk bisa menghapal dialog yang panjang dan menghindari hukuman menangis di lokasi syuting, Junot dan Winky memiliki cara khusus yang sebenarnya serupa.

"Saya satu dialog panjang itu dibaca semua termasuk dialog lawan jadi saya tahu key saya di mana. Saya ulang-ulang dialog saya dan merekamnya," kata Junot.

Film "Jeritan Malam" merupakan adaptasi dari sebuah forum diskusi jejaring sosial Kaskus yang akhirnya ramai dan dijadikan buku.

Skenario film ditulis oleh Donny Dhirgantoro yang merupakan penulis novel best seller, 5 CM. Selain Herjunot Ali dan Cinta Laura, film juga menghadirkan Winky Wiryawan dan Roy Marten.


Baca juga: "Jeritan Malam", film horor terbaru yang angkat mistik Jawa

Baca juga: Herjunot Ali sempat sesak napas di sela syuting "Jeritan Malam"

Baca juga: Cinta Laura sempat canggung berakting dengan Herjunot Ali

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019