Sementara itu, Marquez, yang baru dua kali menang di Malaysia (2014 dan 2018), pun sudah mengidentifikasi rival utamanya di balapan akhir pekan nanti.

Seperti tahun lalu, Marquez mendapati rival-rivalnya dari kubu Yamaha tampil cepat di Sepang di saat Johann Zarco dan Valentino Rossi start dari dua posisi terdepan.

Marquez start dari P7 dan melesat hingga membuntuti Rossi yang memimpin lomba. Namun, sang rival asal Italia itu gagal finis karena terjatuh ketika balapan menyisakan tiga putaran.

Marquez naik podium teratas, didampingi Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Johann Zarco, yang kala itu membalap untuk tim Yamaha Tech 3.

Baca juga: Menang dramatis atas Vinales, Marquez juarai GP Australia

"Sepang adalah trek di mana Yamaha akan cepat sekali. Mungkin di sana kami akan melakukan cara lain karena Ducati juga akan cepat karena target kami adalah untuk menang," kata juara dunia 2019 itu usai memenangi GP Australia seperti dilansir laman resmi MotoGP.
Sementara itu, Maverick Vinales berharap tuah balapan di salah satu sirkuit favoritnya itu namun dia sadar jika Yamaha akan mendapati balapan akhir pekan nanti sedikit lebih sulit dari Phillip Island.

"Kami harus terus bekerja, karena pastinya tak akan mudah di Sepang karena lintasan lurus panjangnya. Tapi kami akan terus berbenah dan akan meraih hasilnya, kami sangat termotivasi seperti biasa," kata Vinales setelah gagal finis di Australia di drama lap terakhir itu.

Baca juga: Vinales: Hari ini menang atau tidak sama sekali

Vinales dan para pebalap lainnya dihadapkan dengan salah satu sirkuit paling teknis di kalender MotoGP dengan tikungan lambat dan hairpin sempit yang dipadu sejumlah bagian yang cepat dan mengalir.

Perubahan grip sangat terasa ketika Sepang bisa bersuhu sangat ekstrim di siang hari dan sangat rendah di pagi harinya. Hujan juga menjadi ancaman nyata di trek yang terletak dekat Kuala Lumpur itu.

Saat ini, Valentino Rossi masih menjadi pemegang rekor kemenangan terbanyak di Sepang, dengan enam trofi di kelas premier.

Selanjutnya: Dovi yang tak puas

Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019