London, (ANTARA News) - Kelompok musik G-Pluck, yang mengklaim diri sebagai The Beatles-nya Indonesia, menggelar pertunjukan perdana di Cavern Pub, Mathew Street,Liverpool, Inggris. Aksi pada Jumat malam itu adalah untuk meramaikan "Beatles Week Festival" di kota kelahiran grup band legendaris asal Inggris itu. Kelompok G-Pluck asal Bandung tersebut mengusung lagu "Shake it up, baby", "Twist and shout", "Come on baby", "Work it on out", "Ask Me Why", dan "Hello, Goodbye dan Help". Kelompok musik yang mengenakan seragam lengkap khas Beatles itu tampil memukau. "Bangga sekali, saya akhirnya bisa melihat grup band Indonesia tampil di ajang international," ujar Tuni Morris, yang tinggal bersama suami di Merseyside, Liverpool kepada koresponden ANTARA London. G-Pluck Beatles Band yang dibentuk 2001 tersebut digawangi empat personel, yaitu Awan Garnida (bas), Wawan (gitar melodi), Adnan Sigit (gitar), Beni Pratama (drum), dan dua "additional player" Ramundo Gascaro dan Tompak (keyboard). Suasana di Cavern Pub, yang dulu tempat manggung The Beatles, tampak meriah karena hari itu adalah hari pertama grup-grup dari berbagai belahan dunia tampil menyanyikan lagu-lagu legendaris Beatles. Para penonton terdiri dari tua-muda hampir semua ikut bergoyang mengikuti alunan musik. Selesai lagu pertama, Awan, sang gitaris mencoba menyapa semua penonton dan dilanjutkan dengan lagu kedua, `I Feel Fine`. Lagu yang diciptakan John Lennon itu membuat penonton dan suasana di Cavern bertambah "panas." Saking semangatnya di akhir lagu, sang gitaris, Adnan Sigit mengucapkan "Terima Kasih" kepada penonton. Begitu semangatnya tampil di Cavern membuat mereka sampai lupa bahasa Inggris. Selama 45 menit G-Pluck menyanyikan sebanyak 18 lagu yang kemudian ditutup dengan lagu Ticket to Ride. Ketika lagu terakhir dinyanyikan semua penonton ikut bernyanyi dan bergoyang. Selama pekan mengenang The Beatles itu, G-Pluck tampil tujuh kali dalam lima hari yaitu Cavern Pub, Mathew Street, City Centre , tetapi juga di Ranelagh Place, Adelphi Hotel, Liverpool. Tuni Morris mengakatakan meskipun lagu-lagu yang dinyanyikan grup yang dimotori oleh Awan Garnida (bas), Wawan (gitar), Adnan Sigit (gitar) dan Beni Pratama (drum) itu merupakan lagu-lagu Beatles, namun musikalitas G-Pluck begitu total. "Suara tidak diragukan lagi, apalagi penampilan di panggung yang lengkap dengan seragam khas Beatles menunjukan bahwa untuk menjiplak saja ternyata harus serius," ujar Tuni yang hijrah dari Jakarta ke Inggris untuk mengikuti suami. Agaknya, G-Pluck, yang mengklaim sebagai The Beatles-nya Indonesia berhasil merebut tempat dan bersaing untuk tampil dalam "Beatles Week Festival" di kota kelahiran super grup band legendaris itu, Liverpool, Inggris. Sementara itu President of Bandung Beatles Community, Rachmanto Sudrajat, mengatakan G-Pluck bersaing dengan grup band asal Jepang dan Filipina dalam merebut satu tempat bergengsi tersebut. "G-Pluck terpilih menjadi perwakilan dari Asia karena paling mirip secara musikal dengan The Beatles dan bahkan alat musik yang digunakan sebagian besar sama dengan The Beatles," ujar Rachmanto. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008