Penguatan rupiah pagi ini efek dari turunnya suku bunga The Fed
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Kamis pagi bergerak menguat pasca bank sentral AS The Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan.

"Penguatan rupiah pagi ini efek dari turunnya suku bunga The Fed," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis.

The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, yang merupakan penurunan suku bunga ketiga bank sentral tahun ini.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan penetapan suku bunga Fed, memangkas target suku bunga dana federal menjadi ke kisaran 1,5 persen hingga 1,75 persen setelah menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari dimana sebagian besar sejalan dengan ekspektasi pasar.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, langkah tersebut diambil untuk membantu menjaga ekonomi AS tetap kuat dalam menghadapi perkembangan global dan untuk menyediakan beberapa jaminan terhadap risiko yang sedang berlangsung

Rully memperkirakan rupiah pada Kamis ini akan bergerak di kisaran Rp13.978 per dolar AS hingga Rp14.048 per dolar AS.

Pada pukul 11.02 WIB, rupiah menguat 19 poin atau 0,13 persen menjadi Rp14.012 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.031 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.008 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.044 per dolar AS.

Baca juga: Ekonomi melambat, Fed AS pangkas suku bunga ketiga kalinya tahun ini

Baca juga: Dolar AS melemah tertekan penurunan suku bunga Fed

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019