Sumedang (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan aparatur sipil negara (ASN), terutama lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), tidak bekerja secara untung-untungan, tetapi harus didasari teori dan wawasan yang memumpuni dalam mengambil kebijakan.

"Untuk itulah para kader lulusan IPDN harus menjadi pengambil kebijakan yang memiliki wawasan teoritik yang kuat, jadi nanti tidak bersifat untung-untungan, tetapi sudah dikaji," kata Tito Karnavian saat memberikan sambutan dalam pelantikan Muda Praja Angkatan XXX IPDN Tahun 2019 di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis.

Ia menuturkan bahwa ASN sudah harus mulai mengubah cara berpikir yang tadinya sebagai penguasa harus menjadi abdi negara yang siap melayani rakyat.

Pegawai negara, kata dia, dituntut memiliki mental dan kecerdasan yang baik sehingga dapat melayani masyarakat dengan baik.

Baca juga: BNPT minta IPDN waspadai paham radikal terorisme

"Memiliki mental yang baik yang melayani rakyat, bukan sebagai penguasa, dan memiliki wawasan akademik dan kecerdasan yang kuat," katanya.

Ia menyebutkan sebanyak 1.608 muda praja IPDN merupakan orang pilihan dari berbagai daerah di Indonesia yang telah melewati tahapan seleksi ketat.

Menurut dia, praja pilihan itu menjadi awal kehidupan baru untuk menjalani karier yang baik, bahkan menjadi pemimpin bangsa pada masa akan datang.

"Pada masa yang akan datang harapan menjadi pemimpin yang baik. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan ini," katanya.

Tito berharap praja yang baru dilantik dapat mengikuti pendidikan yang baik selama 4 tahun sebagai persiapan menjadi abdi negara pada masa yang akan datang.

Baca juga: Putera Saumlaki lulus IPDN hanya dengan Rp3 juta

Praja IPDN, lanjut dia, tidak hanya memahami teori yang telah diajarkan di perkuliahan, tetapi harus memiliki fisik, mental, dan moral yang baik untuk menjadi contoh masyarakat.

"ASN jangan hanya memahami teori-teori, ttapi juga memiliki fisik yang baik, mental, dan moral yang baik pula karena akan menjadi teladan revolusi mental bagi masyarakat," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019