Jakarta (ANTARA) - Pameran retail INA Shop Expo 2019 di Jakarta International Expo Kemayoran menghadirkan cara mudah berbelanja dengan menggabungkan teknologi internet, kecerdasan buatan dan pengenalan wajah.

Teknologi yang diperkenalkan Nippon Electric Company (NEC) sudah banyak diterapkan toko-toko di tujuh negara termasuk Jepang serta untuk pertama kalinya diperkenalkan di Indonesia.

"Pembeli cukup memindai wajahnya maka sudah memiliki akses masuk ke dalam toko. Begitu juga semua barang yang dibelinya secara otomatis akan terdeteksi serta langsung dipotong di rekening bank miliknya," kata Business Development Executive NEC Corporation ​​​​​Takahiro
Yamada di Jakarta, Kamis.

Takahiro mengatakan teknologi ini diperkenalkan di Indonesia seiring dengan banyaknya masyarakat yang bertransaksi nontunai untuk berbelanja. Ke depannya cara berbelanja seperti ini juga akan marak.

Takahiro juga menyampaikan teknologi smart retail store ini akan mengurangi biaya operasional toko karena tidak lagi membutuhkan tenaga kasir, tingkat efisiensinya bisa 10 sampai 20 persen.

Baca juga: BI: Potensi industri "MICE" di Jakarta harus dioptimalkan
Baca juga: Jakarta Fair jadi ajang pamerkan produk unggulan daerah


VP Enterprise Solution Division NEC Indonesia, Arif Budi Subekti berharap “smart retail dtore” dapat menjadi solusi bagi pelaku bisnis waralaba dan juga bagi pelanggannya.

"Pelaku bisnis dapat menjalankan bisnisnya secara lebih efisien dan akurat, memiliki SDM berkualitas tinggi, serta berfokus pada customer service," ujarnya.

Arif juga mengatakan teknologi ini juga dapat menyajikan data-data barang apa saja yang kerap laku sehingga memudahkan pemilik toko untuk meningkatkan stok barang-barang tersebut.

“Melihat perkembangan yang terjadi di ASEAN, terutama Indonesia, kami merasa sistem yang ditawarkan sangat cocok dengan pola hidup masyarakat urban yang serba cepat," kata Takahiro Yamada.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019