Surabaya (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara X melakukan penanaman perdana tebu di lahan agroforestry wilayah kerja Pabrik Gula (PG) Lestari di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis, bekerja sama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Jombang.

Program pemanfaatan lahan hutan untuk tanaman tebu kerja sama PTPN X dengan Perhutani ini sebelumnya juga telah dilakukan di Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, pada lahan seluas 52,3 hektare, awal Oktober 2019.

Baca juga: PTPN X gandeng Perhutani buka lahan budi daya tebu di Bojonegoro

Untuk di wilayah KPH Jombang ini, rencananya dilakukan penanaman tebu pada lahan seluas 40,275 hektare, terdiri dari tiga petak tersebar di RPH Ngujung, BKPH Ngujung Barat, dan KPH Jombang, Kebun Sanggrahan, Dusun Sanggrahan, Kecamatan Gondang, Nganjuk.

Direktur Operasional PTPN X Aris Toharisman yang memimpin penanaman perdana tanaman tebu itu menjelaskan, lahan agroforestry di Nganjuk ini ditanami varietas baru tebu unggul dengan potensi produksi 80 ton per hektare dan rendemen 9 persen.

Baca juga: Dirut PTPN X katakan kemarau panjang pengaruhi produktifitas tebu

"Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program BUMN Sinergi Agroforestry tebu musim giling 2019, PG Lestari menorehkan cacatan dengan hasil produksi sebesar 72,2 ton per hektare dan rendemen 8,64 persen. Hasil evaluasi ini sebagai pelecut semangat untuk terus meningkatkan angka-angka produktivitas ke depannya," ujar Aris Toharisman, dalam penjelasan tertulis diterima ANTARA.

Menurut Aris, hasil produksi dari program agroforestry di Nganjuk ini akan dikelola langsung PG Lestari untuk musim giling 2020, sehingga diharapkan dapat mendukung ketersediaan bahan baku tebu.

Baca juga: PTPN IV mulai 2020 jual teh secara ritel di dalam negeri

Tanam perdana ini merupakan tindak lanjut sinergi BUMN, kerja sama PTPN X dengan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dalam pemanfaatan kawasan hutan untuk kegiatan budi daya tanaman tebu guna mendukung ketahanan pangan.

Kerja sama tersebut terkait dengan pengerjaan lahan Perum Perhutani untuk kegiatan penanaman agroforestry tebu seluas 5.661,5 hektare dan telah mendapat persetujuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017.

Baca juga: Pemkab Lumajang-PTPN XII kerja sama kembangkan agrowisata

"Selain untuk meningkatkan produktivitas pada musim giling selanjutnya, program agroforestry ini juga mampu memberdayakan masyarakat sekitar untuk bersama-sama membangun, melindungi, dan memanfaatkan sumber daya hutan sebagai penggerak ekonomi di perdesaan," kata Aris Toharisman.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019