Kontrak emas naik 18,1 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.514,8 dolar AS per ounce.
Chicago (ANTARA) - Emas berjangka naik di atas level 1.500 dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena pelemahan di pasar saham Amerika Serikat dan pelemahan dolar AS mendorong permintaan para pedagang terhadap logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 18,1 dolar AS atau 1,21 persen, menjadi ditutup pada 1.514,8 dolar AS per ounce, sebut Xinhua.

Baca juga: Greenback melemah, emas berjangka naik setelah dua hari turun

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,35 persen menjadi 97,31 pada pukul 17.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Pada pukul 17.35 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average turun 211,99 poin atau 0,78 persen. Indeks S&P 500 turun 16,36 poin atau 0,54 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq turun 26,13 poin atau 0,31 persen.

Emas biasanya juga bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang turun maka investor mungkin beralih membeli aset-aset safe-haven, seperti emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 20 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 18,067 dolar per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,1 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi menetap pada 933,7 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, emas berjangka juga menguat setelah turun selama dua hari berturut-turut, karena logam mulia didorong oleh greenback yang lebih lemah. Harga emas naik enam dolar AS atau 0,4 persen, menjadi ditutup di .496,7 dolar AS per ounce pada Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Harga emas batangan turun Rp1.000 per gram
Baca juga: Emas berjangka berakhir lebih rendah untuk sesi kedua berturut-turut

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019