Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta bersama Bank DKI melakukan peluncuran program Digital Island di Kepulauan Seribu untuk mendorong keamanan wisatawan saat bertransaksi sekaligus pendalaman layanan (inklusi) keuangan di sana.

Dalam acara yang digelar pada Kamis (31/10) itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo bersama Direktur Bank DKI Ateng Rivai secara simbolis menyerahkan QR Code Indonesian Standard (QRIS) kepada perwakilan pedagang UMKM di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Setiap bulan, ada sekitar 5.000 wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu.

"Melalui acara peluncuran ini, nantinya kami berharap wisatawan yang berkunjung bisa merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi keuangan lebih mudah, aman dan efisien sekaligus inklusi keuangan di sana," kata Hamid Ponco dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Saat ini sudah ada enam Kepulauan yang bisa melakukan transaksi non tunai dengan layanan ATM dan QR Code.

Adapun di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, mereka akan coba dengan QRIS yang sebelumnya sudah diluncurkan pada Agustus 2019 dengan tujuan menjadi percontohan bagi kepulauan lain dalam menerapkan transaksi non tunai.

Baca juga: Bank DKI hapus buku kredit macet Rp1,3 triliun
Baca juga: Bank DKI targetkan mulai salurkan KUR pada 2020


Direktur PT Bank DKI, Ateng Rivai 
mengatakan, program Digital Island yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) bersama Bank DKI dan perwakilan bank lainnya merupakan apresiasi atas inisiasi yang telah dilakukan oleh Bank DKI di Kepulauan Seribu dimana Bank DKI telah menempatkan ATM, mesin EDC dan QR Code.

Untuk meningkatkan berbagai akses produk dan layanan yang berbasis perbankan digital di Kepulauan Seribu, Bank DKI telah menerapkan program Inklusi Keuangan termasuk program Laku Pandai dan juga penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha di wilayah tersebut.

Dengan adanya agen laku pandai ini, diharapkan warga Kepulauan Seribu akan semakin banyak dimudahkan dalam melakukan transaksi perbankan dengan Bank DKI.

"Nasabah dapat melakukan pembukaan rekening ataupun pengambilan uang tunai kepada agen laku pandai yang telah bekerjasama dengan Bank DKI," kata dia.

Untuk memperluas akses terhadap layanan jasa perbankan, Bank DKI telah melakukan sejumlah upaya diantaranya adalah penempatan 11 mesin ATM Bank DKI dan penyebaran 69 mesin EDC Bank DKI di wilayah kepulauan seribu.

EDC tersebut tersebar di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Lancang, Pulau Panggang, Pulau Pari, Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Sabira, Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa. Penerima EDC Bank DKI merupakan pelaku UMKM di Kepulauan Seribu.

"Ini merupakan komitmen Bank DKI dalam mendukung gerakan less cash society di seluruh wilayah Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu," ujar Ateng.

Baca juga: Penghijauan produktif, alasan kebun hidroponik ditempatkan di rusun
Baca juga: Lahan terbatas rusun KS Tubun diolah jadi kebun hidroponik


Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyatakan dukungannya pada program Digital Island dalam rangka memperluas akses masyarakat kepada perbankan.

"Akhirnya akan mendorong perekonomian masyarakat Kepulauan Seribu," kata dia.

Selain itu, percepatan akses keuangan daerah ini juga diwujudkan dengan penyaluran kredit kepada para pelaku industri kecil dan menengah di kepulauan seribu.

Pemberian fasilitas pembiayaan tersebut menggunakan Kredit Monas 25, Monas 75, Monas 500 maupun Monas Pemula. Sampai saat ini, Bank DKI telah menyalurkan kredit mikro di Kepulauan Seribu sebesar Rp1,13 miliar kepada 101 pelaku usaha yang didominasi sektor kuliner dan perdagangan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019