Bandarlampung (ANTARA) - Pelatih Arema FC Milomir Sislija menyatakan bahwa kekalahan Singo Edan dari Perseru-Badak Lampung dalam lanjutan Liga 1 2019 yang digelar di Stadion Sumpah Pemuda PKOR Wayhalim, Bandarlampung, Jumat, dikarenakan faktor kencangnya angin selama pertandingan tersebut.

"Babak pertama pemain kami kesulitan membaca arah bola karena angin yang kencang," kata Milo usai laga tersebut.

Ia mengatakan dua gol yang diciptakan oleh tuan rumah juga akibat kesalahan dari para pemain belakangnya yang tidak bisa mengantisipasi bola sehingga Perseru-Badak Lampung mampu menceploskan kulit bundar dengan mudah.

Baca juga: Tembakan penalti Konate bawa Arema menang tipis atas Semen Padang

Namun begitu, lanjutnya, di babak pertama Arema bukan tanpa peluang karena beberapa peluang pun tercipta, akan tetapi belum berbuah gol.

"Di babak kedua kami bermain lebih bagus dan hasilnya, Arema sempat menyamakan skor dan harus kalah lewat gol tendangan bebas Vidal," kata dia.

Milomir mengatakan kekalahannya bukan karena faktor kelelahan akibat padatnya jadwal pertandingan, sebab semua tim di liga ini merasakan hal serupa.

Baca juga: Jacksen F Tiago tak mau remehkan kekuatan Arema FC

Baca juga: Arema FC lolos verifikasi lisensi AFC tanpa syarat


"Jadwal padat bukan alasannya karena semua merasakannya, ini lebih kepada angin yang kencang dan mereka memainkan long ball bukan umpan pendek," katanya.

Kekalahan 4-3 dari Perseru-Badak Lampung ini tidak mengubah posisi Arema FC di papan klasemen, mereka tetap berada di urutan 6 sementara dengan poin 38 poin dari 25 kali bermain.

Pada pertandingan pekan ke-26 Liga 1 Indonesia itu, empat gol Perseru Badak Lampung diciptakan oleh hattrik Vidal di menit, 10,76 dan 86 dan sebuah gol dari H Panto pada menit 17.

Sedangkan tiga gol Singo edan di hasilkan lewat kaki, Sunarto menit 51, Konate menit 76 dan Hamka Hamzah menit 83.

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019