Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mengharapkan perang dagang antara China dan Amerika Serikat dapat segera berakhir agar dapat mendorong perekonomian dunia, termasuk Indonesia tumbuh lebih baik.

"Apabila perang dagang semakin kondusif, itu akan positif dampaknya ke ekonomi," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Dody Edward di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, perdagangan global akan kembali semarak sejalan dengan meredanya tensi perang dagang. Dengan begitu, kinerja ekspor nasional juga akan dapat membaik.

"Ekonomi akan trumbuh, dan kalau ekonomi tumbuh "demand" juga akan tumbuh," ucapnya.

Baca juga: Kemendag : Partisipasi Indonesia di CIIE perbaiki neraca dagang

Dalam rangka mendorong kinerja ekspor, Dody mengatakan pihaknya akan mendorong produk yang memiliki nilai spesifik dan tidak dimiliki negara tujuan, salah satunya adalah sarang burung walet.

"Sarang burung walet itu akan kami dorong karena yang punya cuma kita, dan sarang burung walet adalah salah satu sumber makanan yang istimewa," katanya.

Menurut dia, China merupakan pasar yang cukup menjanjikan untuk mengekspor sarang burung walet mengingat jumlah penduduknya yang cukup besar mencapai sekitar dua miliar.

Baca juga: Menko Luhut akan pimpin delegasi Indonesia dalam CIIE

"Ibaratnya kalau ada satu produk biskuit yang ditumpuk setinggi gunung Himalaya pasti akan habis, demand China sangat besar dan kami ingin manfaatkan itu. Apalagi, hubungan China dengan RI sangat baik," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mendorong ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya meningkat.

"Kami akui, CPO kita ini luar biasa harganya, sangat kompetitif karena ke depan akan menjadi salah satu sumber energi baru terbarukan. Dan ini yang didorong oleh pemerintah supaya CPO kita sustain," ucapnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019