Ini dikeluarkan dari badannya tersangka dengan bantuan dokter. Modus ini namanya 'swallower' memasukkan ke perut dari anus, jelas Argo
Jakarta (ANTARA) - Penyidik Polda Metro Jaya membekuk kurir narkoba yang menyembunyikan sabu-sabu di dalam anus dan berupaya membawanya dari Batam ke Jakarta menggunakan pesawat terbang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Jakarta, Jumat, mengatakan, kasus ini bermula dari informasi kedatangan kurir narkoba berinisial MT yang datang dari Batam ke Jakarta menggunakan pesawat.

Atas dasar informasi itu polisi bergerak cepat dan langsung menciduk tersangka setibanya di Bandara Soekarno Hatta pada 16 Oktober 2019.

Baca juga: Polda Metro Jaya ungkap jaringan narkoba Malaysia-Pekanbaru-Jakarta

"Modusnya naik pesawat dari Batam ke Jakarta, dia modusnya barang ini dimasukkan ke anus. Dia datang ke Jakarta dari Batam lewat Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta," kata Argo di Polda Metro Jaya.

Argo mengatakan, tersangka mengemas sabu-sabu dalam bentuk kapsul lalu dimasukan ke anusnya untuk mengecoh para petugas di bandara.

"Setelah kita tangkap di bandara kita bawa ke Biddokes Polda Metro Jaya untuk keluarkan barang buktinya. Ini dikeluarkan dari badannya tersangka dengan bantuan dokter. Modus ini namanya 'swallower' memasukkan ke perut dari anus," jelas Argo.

Baca juga: Polda Metro sita 68 kilogram sabu-sabu jaringan Batam-Lampung-Jakarta

Total barang bukti yang diamankan dari tersangka MT berjumlah 226 gram dan setelah diperiksa hasilnya positif sabu-sabu.

"Kita selidiki dan kita dapatkan barang ini, beratnya 226 gram," ungkap Argo.

Tersangka MT kini ditahan di Polda Metro jaya untuk dimintai keterangan dan polisi kini tengah memburu pemasok narkoba dan bandar besar yang bersembunyi di belakang layar.

Baca juga: Puluhan kilo sabu ditemukan di pusat belanja

Atas perbuatanya, tersangka MT dikenakan Pasal 114 (2) subsider 112 ayat (2) junto Pasal 132 (1) UU RI 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019