Jakarta (ANTARA) - Perusahaan induk Google, Alphabet, mengakuisisi perusahaan pembuat perangkat yang bisa dipakai, Fitbit dengan harga 2,1 miliar dolar AS (sekitar Rp29 triliun).

Langkah ini tampaknya dilakukan karena raksasa pencarian tersebut ingin memasuki pasar pelacak kebugaran dan jam tangan pintar yang kini berkembang pesat.

Fitbit, lansir Reuters, Jumat (1/11), mengatakan telah menawarkan 7,35 dolar AS per saham dalam bentuk tunai, sekitar 19 persen dari harga penutupan saham pada Kamis (31/10).

Baca juga: Google dan Fitbit kolaborasi kembangkan pelacak kebugaran generasi terbaru

Saham Fitbit naik lebih dari 40 persen sejak Reuters secara eksklusif melaporkan pada hari Senin bahwa Google telah membuat penawaran untuk Fitbit.

Dalam postingan, yang mengumumkan kesepakatan itu, di blog resmi Google, wakil presiden senior Google untuk perangkat dan layanan, Rick Osterloh, memuji Fitbit.

“Selama bertahun-tahun, Google telah membuat kemajuan dengan mitra di lingkup ini dengan Wear OS dan Google Fit, tetapi kami melihat peluang untuk berinvestasi lebih banyak lagi di Wear OS serta memperkenalkan perangkat wearable Made by Google ke pasar,” tulis Osterloh.

"Fitbit telah menjadi pelopor sejati dalam industri ini, dan telah menciptakan produk yang menarik komunitas pengguna. Dengan bekerja sama dengan tim ahli Fitbit, dan menyatukan AI, perangkat lunak dan perangkat keras terbaik, kami dapat membantu memacu inovasi dalam produk yang dapat dikenakan dan membuat produk untuk memberi manfaat lebih banyak orang di seluruh dunia,” tambah dia.

Baca juga: "Smartwatch" Fitbit jadi andalan atlet pantau kebugaran

Baca juga: Fitbit Charge 3 akan dilengkapi fitur layar sentuh

Baca juga: Pentagon larang pegawai gunakan Apple Watch, Garmin, Fitbit

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019