Peralatan ini menunjukkan kondisi kualitas udara yang dipantau secara terus menerus
Yogyakarta (ANTARA) - Fasilitas pemantauan kualitas udara di Kota Yogyakarta kini semakin lengkap setelah Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, DIY, mengoperasikan alat pemantau kualitas udara air quality measurement system (AQMS).

"Peralatan ini menunjukkan kondisi kualitas udara yang dipantau secara terus menerus untuk dua jenis pemantauan yaitu, indeks standar pencemar udara dan konsentrasi pencemar udaranya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Sabtu.

Baca juga: Tingkatkan kualitas udara, Yogyakarta tambah 5 ruang terbuka hijau

Data hasil pemantauan kualitas udara berdasarkan parameter konsentrasi pencemar udara akan mengalami perubahan setiap satu jam sekali, namun untuk data indeks standar pencemar udara akan berubah setiap hari pada pukul 15.00 WIB.

"Peralatan ini sudah kami operasionalkan selama sekitar tiga bulan. Hasilnya, kualitas udara di Kota Yogyakarta berada dalam kondisi yang baik," kata Suyana.

Parameter pencemar udara yang dipantau melalui peralatan tersebut di antaranya partikel udara dengan ukuran lebih kecil dari 10 mikron (PM10), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), ozon (O3), dan nitrogen dioksida.

"Biasanya, kandungan CO di udara mengalami peningkatan pada 05.30 WIB dan berangsur turun pada 23.00 WIB atau sesuai dengan aktivitas masyarakat," katanya seraya menyebut kualitas udara di Kota Yogyakarta juga cenderung menurun saat libur panjang karena banyaknya wisatawan yang datang.

Meskipun demikian, hasil pemantauan kualitas udara melalui peralatan yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut baru bisa diakses di kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.

"Kami akan pasang setidaknya dua monitor lagi di kompleks Balai Kota Yogyakarta agar hasil pemantauan kualitas udara ini bisa diakses oleh lebih banyak masyarakat. Kami akan tempatkan di tempat yang ramai dikunjungi masyarakat," katanya.

Sedangkan untuk menyambungkan hasil pemantauan kualitas udara dengan aplikasi Jogja Smart Service (JSS) akan diupayakan dilakukan meskipun terkadang ada beberapa kendala yang harus diatasi terlebih dulu.

"Kami akan coba. Tetapi, terkadang sistemnya tidak bisa nyambung," kata Suyana.

Sementara itu, sejumlah upaya yang dilakukan DLH Kota Yogyakarta untuk menjaga agar kualitas udara perkotaan di Kota Yogyakarta tetap berada dalam kondisi baik, di antaranya dengan melakukan uji emisi secara rutin untuk kendaraan bermotor dan melakukan penghijauan dengan penanaman pohon perindang.

Baca juga: Yogyakarta akan miliki alat pengukur kualitas udara seketika
Baca juga: BMKG: suhu udara Yogyakarta capai 18 derajat


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019