saat ini curah hujan sudah mulai tinggi masyarakat harap waspada
Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengimbau warga yang ada di wilayah setempat untuk mewaspadai bencana tanah longsor menyusul makin tingginya curah hujan di wilayah setempat.

"Pada saat ini curah hujan sudah mulai tinggi masyarakat harap waspada," katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan bupati usai meninjau lokasi tanah longsor di Kampung Taman Sari, Parakancanggah, Banjarnegara.

"Bagi warga yang rumahnya berada di dekat tebing diimbau untuk bisa mengungsi atau menempati lokasi yang lebih aman terutama saat terjadi hujan deras," katanya.

Bupati juga meminta warga yang mengetahui adanya kejadian tanah longsor untuk segera melaporkan ke kepala desa setempat.

Baca juga: BPBD Banjarnegara: Dua unit rumah tertimbun tanah longsor
Baca juga: Tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara menelan korban jiwa


"Nanti kepala desa akan meneruskan ke camat lalu camat kepada bupati, terlebih lagi di setiap kecamatan di Kabupaten Banjarnegara sudah terbentuk relawan desa tangguh bencana," katanya.

Sementara itu, bupati juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban bencana tanah longsor di Kampung Taman Sari, Parakancanggah, Banjarnegara.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginformasikan bahwa dua unit rumah di Kampung Taman Sari, Parakancanggah, tertimbun tanah longsor akibat jebolnya penahan jaringan irigasi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Arief Rahman mengatakan akibat kejadian tersebut satu orang meninggal dunia dan dua orang lainnya luka-luka.

Baca juga: Prototipe alat deteksi longsor dipasang STMKG di Banjarnegara

Dia menjelaskan berdasarkan keterangan masyarakat setempat, pada Jumat (1/11) malam sekitar pukul 23.00 WIB sejumlah warga melihat adanya retakan tanah.

"Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah Timur rumah, rumah yang dimaksud merupakan rumah yang saat ini tertimbun longsor. Selain itu warga juga melihat air dari irigasi merembes dan masuk ke jalan rumah warga," katanya.

Dia menambahkan, pada Minggu pagi, warga membersihkan dan menutup retakan tanah tersebut.

"Setelah berselang satu jam dari kegiatan pembersihan, beberapa warga mulai pulang ke rumah namun tidak lama kemudian terjadilah longsor dan warga langsung bergerak melakukan evakuasi, dua orang selamat dan satu meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Wabup Garut: Warga harus mengungsi hindari bahaya retakan tanah

Pada saat ini, kata dia, tim gabungan dari BPBD Banjarnegara, TNI, relawan dan lain sebagainya masih berada di lokasi kejadian.

Dia mengatakan tim gabungan tengah melakukan perbaikan sementara pada penahan jaringan irigasi yang jebol guna meminimalisir dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan.

"Kami menambal penahan jaringan irigasi yang jebol menggunakan karung berisi tanah, ini sifatnya hanya sementara dalam keadaan darurat," katanya.

Baca juga: Viral di medsos tanah longsor mirip "likuifaksi" Kaltara

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019