Pangkalpinang (ANTARA News) - Kecenderungan penggunaan narkoba di kalangan selebriti Indonesia lebih pada keinginan mencari kenikmatan sesaat atau sekedar coba-coba, yang akhirnya berakibat fatal. Pengacara kondang yang juga suami artis Nia Daniati, Farhat Abbas SH, di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan, penggunaan narkoba di kalangan selebritis cukup membuat miris, namun jeruji besi dan kehilangan karir belum serta merta membuat mereka jadi jera. "Lihatlah seperti Roy Marten dan Polo mereka sampai terjerumus dua kali. Itu menandakan jerat narkoba sulit dilepaskan," ujar Farhat yang hadir pada kegiatan pelatihan anti narkoba yang digelar Polda Babel itu. Farhat mengemukakan hal itu ketika dimintai tanggapannya atas tertangkapnya artis Sheila Marcia ketika mengkonsumsi narkoba. Beberapa selebritis lain seperti Ibra Azhari, Fariz RM, Ahmad Albar dan lain yang pernah berurusan dengan berwajib akibat narkoba harusnya bisa cepat menyadari pentingnya menjauhkan diri dari jerat narkoba. Hukuman berat bagi selebritis pengguna narkoba, menurut Farhat, tidak akan serta merta menjauhkan mereka dari praktek-praktek madat tersebut. "Dari zaman nabi dulu madat dan barang haram itu sudah ada. Ke depan akan terus ada dan persoalannya adalah memunculkan kesadaran bagi selebritis untuk berani berkata tidak pada Narkoba," ujarnya. Narkoba sendiri sudah menjadi gerakan nasional dan internasional. Perang melawan narkoba sudah dicanangkan dan bahkan hukuman mati sudah diberlakukan namun kecenderungan penggunaannya tetap tinggi. Farhat juga menyoroti kewenangan penyidik dan hak tersangka selebritis yang terkait kasus narkoba dalam mendapatkan penangguhan penahanan. "Faktanya dalam UU tersangka haram mendapatkan penangguhan penahanan tapi di pengadilan masih ada ruang untuk itu," ujarnya. Kasus selebritis yang menggunakan narkoba, menurut Farhat, bisa saja ibarat gunung es dan hanya sebagian kecil saja yang terungkap. Untuk itu ia mewanti-wanti agar selebritis yang menggunakan narkoba untuk segera bertobat dan lainnya jangan sampai terjerumus dan tergoda untuk sekedar mencoba-coba.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008